Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Ramadhan: Saatnya Orang Beriman Ujian Naik Kelas?

5 April 2022   11:47 Diperbarui: 22 April 2022   11:11 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani puasa dengan cara seperti itu mungkin dia tidak tinggal kelas. Namun hanya tetap berada di kelas yang sama. Apakah itu tidak membosankan? Rasanya iya.

(kumparan.com)
(kumparan.com)

Tapi mau gimana lagi. Sekali lagi seperti yang telah kami sampaikan diatas bahwa semua orang punya goal-nya masing-masing. Ada orang yang tidak perlu naik kelas. Namun cukup hanya perlu "ada" dan bisa meramaikan suasana kelas tersebut.

Naiklah ke kelas yang berbeda setiap tahunnya. Walau status kita sudah berubah dari beriman menjadi bertaqwa tapi level ujian yang akan kita jalani memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. 

Jangan sampai kita tinggal kelas atau kembali tercampak ke kelas dibawahnya. Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah apakah seorang hamba bisa mengetahui statusnya sudah berubah menjadi seseorang bertaqwa? 

Hanya sang penilai yakni Allah SWT yang tahu seperti apa hasil nilai ujian keimanan yang telah kita lalui. Tidak seorang manusiapun tahu ia sudah naik kelas dari beriman menuju bertaqwa. Jika kita diberitahu tentu kita menganggap posisi kita sudah aman. Padahal sekali lagi bahwa ujian yang akan kita lalui setiap saat akan bertambah tingkat kesulitannya. Jadi tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menjmin dirinya adalah orang yang bertaqwa.

Marilah kita senantiasa memperbaiki kemampuan diri baik dari segi kognitif maupun non-kognitif seperti tingkat emosional dan kepribadian. Puasa di bulan Ramadhan merupakan jalan ujian yang harus kita lalui dengan penuh makna dah hikmah. 

Semoga pada akhirnya kita bisa sama-sama naik kelas, merubah status dan berada di level yang lebih tinggi dan terhormat. Taqwa bukan hanya sekedar status, namun bagaimana cara kita menjadi manusia seutuhnya. Aamiin.. (AP)

(kisahikmah.com)
(kisahikmah.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun