Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Catatan dan Solusi Penerapan Pembelajaran Daring di Indonesia

4 April 2022   10:14 Diperbarui: 6 April 2022   12:45 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena sesuai dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Surat edaran ini menekankan bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media daring (online).

Dimana sekolah kami merupakan salah satu sekolah negeri yang termasuk salah satu sekolah yang terkena dampak pandemi dikarenakan tidak adanya pembelajaran tatap muka di sekolah ini semenjak dimulainya Tahun Ajaran Baru 2020-2021 pada bulan Juli yang lalu. 

Hingga saat ini, pembelajaran di sekolah kami masih menerapkan sistem pembelajaran daring dan tatap muka secara terbatas. Maka kegiatan belajar dan mengajar di Sekolah kami telah berjalan sesuai dengan arahan dari dinas terkait seperti penggunaan media sosial dan aplikasi penunjang lainnya.

(dokpri)
(dokpri)

Dalam sistem pembelajaran daring ini, kami sebagai guru bidang studi telah membuat grup WhatsApp sesuai kelas yang diampu lalu guru mengirimkan video materi pembelajaran yang telah disiapkan guru serta memberikan penugasan kepada siswa melalui grup WhatsApp tersebut. 

Kemudian dalam jangka waktu satu kali dalam satu minggu tugas-tugas siswa dikumpulkan dan diserahkan oleh para orang tua siswa ke sekolah.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama masa pelaksanaan pembelajaran daring, ketika dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai guru, maka penulis menemukan beberapa permasalahan di Sekolah kami seperti;

  • Rendahnya minat belajar siswa selama pembelajaran daring,
  • Tingkat pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa dalam memahami materi pelajaran masih rendah,
  • Banyaknya siswa yang mendapatkan nilai belum mencapai KKM yang ditentukan,
  • Kurangnya tanggung jawab siswa menyelesaikan tugas baik tertulis maupun hafalan,
  • Terbatasnya pengetahuan orang tua dalam partisipasi membimbing siswa belajar di rumah.
  • Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa belum optimal dikarenakan sebagian orang tua justru ikut mengerjakan bahkan menuliskan langsung jawaban tugas anaknya.

hasnas.co
hasnas.co

Dari beberapa permasalahan yang telah dikemukakan diatas, hal yang paling menonjol adalah yaitu tentang masih rendahnya tingkat pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa dalam memahami materi pelajaran selama pembelajaran daring ini. 

Rendahnya tingkat pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa ini dapat dilihat dari kurangnya tanggung jawab siswa menyelesaikan tugas sehingga orang tua turun tangan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Padahal proses penyampaian materi pelajaran selama daring ini telah disampaikan oleh guru secara interaktif melaui video pembelajaran. Guru telah menyiapkan video tentang materi pembelajaran secara jelas dan runtut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun