Saya langsung membuka paket tersebut dan tidak sabar ingin melihat seperti apa tulisan saya didalamnya. Saya langsung mencari dima letak tulisan saya berada. Ternyata salah satu tulisan saya berada pada bagian awal pada subtema Nasionalisme. Jadi setelah anda membaca catatan atau pengantar dari editor maka yang pertama sekali anda akan baca adalah tulisan yang judulnya mirip dengan judul buku ini. Judul tulisannya adalah “Mencintai Indonesia Setengah Hati”. so proud!
Kompasianers, Saya Sudah Punya Buku Loh..
Kini, akhirnya saya sudah punya sebuah buku. ya, walaupun baru hanya buku hasil kolaboratif banyak penulis di kompasiana ini. Walaupun dalam buku ini hanya ada beberapa tulisan dengan tema yang ditentukan oleh admin namun perasaan bangga dan senang tentu tidak bisa saya sembunyikan.
Bagaimana tidak?! Ini adalah buku pertama saya. untuk punya buku saya tidak perlu menulis berlembar-lembar seperti menulis novel. Saya tidak perlu fokus menulis satu tema. Saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk penerbitan. Sangat mudah dan simpel sekali. Saya hanya ikut mengirimkan tulisan-tulisan terbaik saya ke pihak admin untuk diseleksi sesuai teman yang telah ditentukan. Kemudian lolos dan siap untuk proses cetak dan diterbitkan menjadi sebuah buku.
Ternyata kegiatan menulis saya selama ini tidak sia-sia. Sebenarnya memang tidak ada yang sia-sia ketika kita menulis dan menghasilkan sebuah tulisan. Menulis adalah sebuah kegiatan yang begitu luar biasa. Salah besar jika kita menganggap kegiatan menulis adalah kegiatan percuma yang hanya menghabiskan waktu.
Selama ini saya memang sedang asyik-asyiknya menulis. Apalagi saat saya kenal dan jatuh cinta dengan blog keroyokan ini. Saya menulis sebuah tulisan lalu mempostingnya. Tanggapan dan komentar datang berisi masukan, apresiasi dan kritik yang membangun. Mungkin awalnya saya mengira saya tidak punya bakat menulis. Karena apa yang bisa saya tulis? Sedangkan saya tidak suka membaca. Ketika saya mendapatkan sebuah ide kemudian saya menulisnya dengan gaya bahasa dan cara saya sendiri.
Menulis Adalah Panggilan Jiwa
Sejatinya semua orang bisa menulis. Lalu kenapa banyak orang yang mengatakan bahwa ia tidak punya bakat dalam menulis? Jawabannya karena belum terbiasa. Kita bisa karena kita terbiasa. Kita bisa menulis dan menghasilkan tulisan yang enak dibaca setelah kita sering dan terbiasa menulis. Awalnya kita menulis apa adanya dan dengan gaya bahasa yang sangat memalukan. Tulisan seperti itu dibaca ulang. Bandingkan ketika kita membaca tulisan orang lain yang kita kenal tulisan-tulisannya bagus dengan tulisan karya sendiri. begitu banyak perbandingan dan kekurangan.
Namun kita harus terus menulis. Karena lambat laun kita akan tahu dimana letak kekurangannya. Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang apik diperlukan keseriusan. Keseriusan yang dilandasi oleh panggilan jiwa dengan penuh kesadaran. Kesadaran yang benar-benar sadar.