Dari pagar depan dekat dengan pintu masuk, sudah terlihat beberapa gambaran mengenai museum ini. Satu hal yang dapat dipastikan adalah, banyak lokomotif dan gerbong kereta jaman dahulu yang berada disini. Apabila pembaca sekalian membuka media sosial seperti instagram atau path, destinasi wisata ini sangat instagramable!Â
Cukup merogoh kocek sepuluh ribu rupiah untuk tiket masuk per orangnya, pengunjung bisa dengan puas menikmati pemandangan seputar dunia perkeretaapian mulai dari sejarahnya, lokomotif dan gerbong yang digunakan dahulu, bentuk stasiun yang memiliki gaya klasik, hingga berbagai sudut yang menjadi spot foto favorit.Â
Untuk pengenalan sejarahnya, pihak pengelola menyediakan satu lorong panjang khusus untuk menjelaskan sejarah perkeretaapian di Hindia Belanda hingga kini. Untuk pengunjung yang meminati sejarah, pasti lama akan beranjak dari lorong ini.
Tak hanya itu, puluhan gerbong dan lokomotif kuno, serta peninggalan berupa alat-alat untuk keperluan petugas stasiun mulai dari seragam, mesin hitung, hingga topi kepala stasiun yang didukung dengan bangunan stasiun yang tetap dijaga keasliannya, membantu pengunjung untuk membayangkan bagaimana suasana stasiun di tempo dulu. Hal ini menjadi salah satu manfaat dari sejarah, yakni manfaat rekreasi.Â
Selain itu untuk akhir pekan, pihak pengelola menyediakan paket perjalanan dengan kereta wisata yang melayani perjalanan Ambarawa-Bedono dan Ambarawa-Tuntang dengan tarif yang relatif terjangkau.
Setelah puas mengabadikan momen dengan berbagai latar belakang, kami pun memutuskan pulang karena senja mulai nampak. Diluar pagar museum, berjejer beberapa pedagang kaki lima menjajakan dagangannya, mulai dari souvenir hingga makanan dan minuman. Rasa haus yang menyerang kami, membuat kami memutuskan untuk membeli es tebu diluar wilayah museum. Kebetulan, sore itu beragam penjual makanan dan aksesoris berjejer rapih di dekat pagar museum.
Menjelang sore, kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Tembalang. Perjalanan pulang memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Namun, rasa lelah yang hinggap terbayarkan karena perjalanan yang memang menarik untuk dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H