Pak Ichsan meminta pendapat saya, soal Pilkada Gowa. Karena ini pemilihan langsung, strateginya adalah dekat dengan rakyat: agar dikenal, disukai dan dipercaya. Â Tentu saya setuju jika Pak IYL menyiapkan diri untuk maju di Pilkada Gowa.
Kami mampir ke Coto Sungguh. Makan Coto. Pak Ichsan akan mengumpulkan teman-teman di Gowa: Rahmansyah, Bangsawan Tutu, Sahar Sewang dan Cici, serta beberapa lagi sahabatnya di Gowa yang tak saya sebutkan, untuk membantu memulai sosialisasi nanti - dia akan maju. Dan, ia akan start dari titik nol - dikenal, disukai, dan dipercaya.
Pak Ichsan adalah pekerja politik yang ulet. Ia melakukan blusukan dari desa ke desa. Menemui tokoh-tokoh masyarakat dan memohon restunya.Â
Suatu hari, Pak Ichsan menelpon saya. Mengabarkan kalau ia memenangkan Pilkada Gowa. Saat itu. Saya Menyelamatinya. Pak Ichsan akan menjadi pemimpin.
Saya sering ngobrol Pak Ichsan di Ruko BPH, TK Bunayah. Tabloid Aliansi berkantor di Lantai II Ruko Milik Pak Ichsan itu. Di sela-sela waktu ia jeda kampanye, ia mengajarkan cara memenangkan Pilkada langsung. Strateginya, memang sangat efektif: selalu bersikap sopan dan rendah hati. Dekati semua orang, jadikan mereka teman atau sahabat. Nanti mereka akan membantu kita tanpa pamrih, karena mereka memperjuangkan teman atau sahabatnya. Bagi Pak Ichsan, jika kita sopan, setiap  orang yang berinteraksi, akan menyukai kita.
Intinya menjadi politisi dan menjadi demonstran itu beda. Seorang politisi harus lemah lembut, sedangkan demonstran bersikap garang.Â
Demonstran tak soal jika penampilannya urakan, misalnya gondrong dan seLengean, tapi politisi harus selalu rapi dan terlihat keren.
Dua periode, 2005 -- 2010 Â dan 2010 -- 2015, Pak Ichsan memangku Jabatan Bupati Gowa. Saya pun hijrah ke Maros dan bekerja sebagai Anggota DPRD sejak 2009 hingga 2019 (dua periode). Jarang kami bertemu, namun sering bersapa lewat telepon dan WA.
Begitulah. Banyak nilai yang saya petik dari Pak Ichsan. Beberapa fase dalam hidup saya, banyak bersentuhan dengan Pak Ichsan. Begitu juga ketika saya pertama kali menyentuh politik, semua karena dorongan Pak Ichsan, sekalipun berbeda bendera partai.
Pagi tadi, 30 Juli 2019, kabar duka dari Tokyo datang. Pak Ichsan Yasin Limpo, Pukul 07.30, waktu Tokyo, telah kembali ke Sang Pencipta. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat jalan Pak Ichsan. Semoga Damai di Sisi Allah. Lahu Al Fatihah.
Tana Toraja, 30 Juli 2019