Mohon tunggu...
Akbar Endra
Akbar Endra Mohon Tunggu... Politisi - Penulis dan Politisi.

Mengamati sambil menulis yang penting diketahui dan didiskusikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Memorian: Memetik Nilai Mulia di Balik Persahabatan Ichsan Yasin Limpo

30 Juli 2019   18:57 Diperbarui: 30 Juli 2019   21:25 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ichsan Yasin Limpo telah mendahului kita memghadap Sang Khalik. Semoga Damai di Sisi Allah. (Dok.pribadi)

Setiap ada waktu luang, Ichsan sering mengajak saya ngopi, dan sekedar bertukar pikiran. Ia senang ngopi di Sahid. Atau kadang saya diundang ke rumahnya, di Jalan Hertasning. Kami ngobrol kadang hingga larut, di teras belakang rumahnya. Pertemuan saya dengan Pak Ichsan jarang diketahui oleh politisi. Ia menyebutnya pertemuan senyap atau rapat gelap!

Pemilu Tahun 1999, Ichsan terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Saya bekerja sebagai journalist, Pemred Tabloid Aliansi.

Saya mengamati Pak Ichsan dan kiprahnya sebagai Wakil Rakyat. Ia mendorong saya bersama Asdar Tukan membesut Tabloid Aliansi. Benar, Ichsan bersungguh-sungguh mewakili Demonstran di DPRD Sulsel.

Tabloid yang kami kelolah, ia manaje langsung dan mengarahkan untuk lebih profesional lagi. Saat itu Ichsan menjabat sebagai Anggota Komisi C DPRD Sulsel. Di Dewan ia sangat vocal. Analisanya tajam. Ia tak segan-mengeritik alokasi anggaran atau pendapatan yang sangat rendah. Bayangkan, Ichsan sangat berjasa menggenjot PAD Sulsel ketika itu. Ia dianggap rekan-rekannya di Komisi C, sebagai ahli menguliti anggran.

Saya semakin mengenal sosok Ichsan Yasin Limpo lebih dekat. Termasuk bagaimana ia mendidik anak-anaknya dan memelihara hubungan. Ada suatu hal yang paling berkesan. "Sesusah apapun hidupmu, rajinlah bersedekah. Ingat sedekahmu itu membuat Tuhan segera memudahkan susahmu! Jangan ragu kalau mau sedekah!" katanya suatu waktu.

Pernah juga suatu pagi, Ichsan datang ke tempat tinggal saya, di Jalan Malengkeri. Saat itu saya masih tidur. Ia menyetir sendiri mobilnya. Pagi itu ia meminta saya dibangunkan.

Setelah mandi dan menemuinya di ruang tamu, Pak Ichsan menegur saya dengan halus. "Akbar, jangan biasakan bangun kesiangan. Itu membuatmu malas. Ayo kita makan coto di sungguminasa!"

Saat itu saya jalan berdua Pak Ichsan, mengelilingi kota Sungguminasa.

Sebelumnya, Pak Ichsan mengikuti kontestasi Pilkada Takalar. Hasilnya, pemilihan bupati Takalar melalui DPRD itu, di luar dugaan kita kalah satu suara dari Ibrahim Rewa.

Berubahnya UU Pemilihan Kepala Daerah melalui pemilihan langsung menjadi spirit baru bagi politisi ketika itu. Pilkada Langsung akan dilakukan di beberapa daerah, salah satunya adalah Kabupaten Gowa, Tahun 2005.

Pak SYL sudah menjabat Wakil Gubernur Sulsel, dan Jabatan Bupati Gowa, dijabat oleh wakilnya, Hasbullah Jabbar - hingga periodenya usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun