Mohon tunggu...
Akbar Mappiare
Akbar Mappiare Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya orang yang sangat sederhana... Namun saya punya semangat tuk belajar... tuk menjadi orang yang lebih baik....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Mengajar Matematika

21 Maret 2011   23:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang banyak orang menganggap mengajar itu sangat mudah. Mereka mengganggap bawa mengajar itu hanya menyampaikan apa yang pernah diperoleh dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Padahal itu tidak semudah apa yang dibayangkan karena mengajar itu merupakan seni yang membutuhkan teknik yang tepat agar ilmu dapat tertransfer secra baik. Apalagi dengan pelajaran matematika, membutuhkan teknik yang tepat karena banyak siswa yang menganggap sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Banyak siswa menganggap matematika itu sangat membosankan sehingga dibutuhkan daya tarik tersendiri melalui cara mengajar pelajaran tersebut.

Banyak sekali guru matematika yang menggunakan waktu pelajaran 45 menit dengan kegiatan: 30 menit untuk membahas tugas-tugas yang lalu, 10 menit untuk memberi pelajaran yang baru, dan 5 menit untuk memberi tugas kepada muridi-murid. Kegiatan ini dilakukan terus menerus yang dapat dikategorikan sebagai 3M:

Membosankan

Membahayakan

Merusak Minat Siwa.

Memang penting membahas tugas-tugas yang lalu, namun apabila dibahas saat pembukaan pelajaran maka akan membuat siswa merasa kurang selera dalam mengikuti pelajaran tersebut. Sebaiknya guru memulai pelajaran dengan melakukan suatu permainan yang mampu memecahkan kebekuan. Menit-menit pertama pada saaa pengajaran merupakan suatu penentu apakah kelas tersebut bisa berjalan secara efektif dan mampu menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran matematika sebagaimana semestinya.

Mulai suatu pengajaran dengan memberikan suatu pertanyaan tantangan. Pertanyaan yang mampu memancing siswa untuk aktif mengikuti pelajaran matematika denagan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menduga, mandiskusikan maupun berdebat untuk memperoleh jawaban pertanyaan yang diberikan. Kemudian denagan dituntun oleh guru, metodeyang tepat dibahas untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun yang harus diketahui bahwa pertanyaan tersebut harus sesuai materi dan kurikulum yang akan diikuti siswa tersebut.

Ambil contoh, siswa SLTP yang sedang belajar satuan desimal, maka guru sebaiknya memberikan pertanyaan sebagai berikut:

Saya ingin membilang samapai satu juta.

1, 2, 3, 4, 5,....

Kira-kira, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membilangnya???

Beberapa siswa tentu akan memberikan beberapa dugaan dan itulah yang membuat suasana kelas semakin hidup. Namun guru harus mengingatkan bahwa masih perlu informasi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Misalnya mereka belum diberitahu mengenai berapa laju saat membilang dan apakah ada pemberhentian disela-selaa atau tidak. Guru berkata kepada murid bahwa lajunya yaitu satu bilangan untuk satu detik dan tidak ada pemberhaentian.

Kemungkinan ada beberapa siswa cerdas yang langsung  menjawab bahwa satu juta detik waktu yang diperlukan. Tapi guru mengarahkan untuk mengubahnya dalam bentuk hari, minggu atau bulan. Inilah merupakan salah satu teknik memotivasi siswa untuk memulai berhitung.

Setelah guru mengajarkan materi yang akan disampaikan sebaiknya guru tersebut mengakhiri pertemuannya dengan sesuatu yang berkesan istimewa. Memperlihatkan topik-topik yang istimewa diakhir pertemuan akan membuat siswa terkesima dan menyesali karena pertemuan harus berakhir. Diharapkan siswa akan meninggalkan kelas dengan memperbincangkan sesuatu yang menyenangkan saat mempelajari matematika yang baru saja diikuti dan diharapkan semangat mereka akan terus-menerus untuk hari berikutnya. Mereka akan berharap untuk memperoleh pelajaran matematika lebih banyak lagi.

By Akbar Mappiare

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun