negara-negara yang memiliki masyarakat yang antusias terhadap literasi telah meraih keunggulan yang signifikan. Kebiasaan membaca yang kuat dan minat tinggi terhadap literasi memainkan peran kunci dalam mendorong maju dan berkembangnya suatu negara.Â
Di tengah gejolak zaman yang terus berubah,Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa penelitian yang mengungkap betapa masyarakat yang menyukai literasi mampu memberikan dorongan bagi kemajuan negara dalam berbagai aspek, seperti pendidikan yang mutakhir, ekonomi yang menggeliat, inovasi yang brilian, dan kehidupan sosial yang harmonis.Â
Berikut ada beberapa poin juga riset penting bagaimana budaya literasi dapat berpengaruh pada suatu kemajuan negara.Â
1. Pendidikan yang Menginspirasi dan Inklusif: Penelitian UNESCO menemukan bahwa masyarakat yang mencintai literasi berkontribusi pada peningkatan tingkat literasi dan pendidikan yang lebih berkualitas.Â
Dengan akses yang luas terhadap buku dan materi bacaan yang bervariasi, serta budaya membaca yang ditanamkan sejak usia dini, negara-negara seperti Finlandia dan Jepang berhasil mencapai pendidikan yang menginspirasi dan inklusif.Â
Minat membaca yang menggebu-gebu di kalangan masyarakat menjadi landasan kuat bagi pembelajaran seumur hidup, peningkatan keterampilan, dan mobilitas sosial yang lebih tinggi.
2. Inovasi yang Mengejutkan dan Kreativitas yang Membara: Riset yang dilakukan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) menunjukkan bahwa negara-negara dengan minat literasi yang tinggi cenderung menciptakan inovasi yang luar biasa.Â
Masyarakat yang aktif membaca dan menjelajahi pengetahuan baru meraih dorongan kuat dalam mengembangkan gagasan-gagasan revolusioner. Singapura, Swedia, dan Korea Selatan, misalnya, menghidupkan budaya literasi yang melekat dan telah mencapai prestasi luar biasa dalam inovasi teknologi dan pengembangan industri yang memukau.
3. Ekonomi yang Berkembang Pesat: Menurut penelitian World Bank, tingkat literasi yang tinggi dalam suatu negara berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Masyarakat yang gemar membaca memiliki keterampilan yang lebih baik, pengetahuan yang lebih luas, dan kesadaran pasar yang lebih tinggi.Â
Jerman dan Kanada, sebagai contoh, telah melaksanakan program literasi yang kuat, dan hasilnya tampak dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat. Keterampilan yang diperoleh melalui literasi memberi kemampuan masyarakat untuk terlibat dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan meningkatkan daya saing negara secara menyeluruh.
4. Kehidupan Sosial yang Harmonis: Studi Gallup World Poll mengungkapkan bahwa masyarakat yang mencintai literasi cenderung menikmati kehidupan sosial yang harmonis.Â
Membaca buku dan materi bacaan membantu membangun empati, memahami perspektif orang lain, dan mendorong toleransi dalam masyarakat. Denmark dan Belanda, negara dengan minat membaca yang tinggi, dikenal dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi dan ketimpangan sosial yang rendah.
Adapun riset yang dilakukan di Indonesia juga menunjukkan betapa pentingnya minat baca dalam perkembangan individu. Survei yang dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia pada tahun 2019 menemukan bahwa tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih rendah, dengan hanya sekitar 0,0013 buku dibaca per orang per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan dalam hal kebiasaan membaca di Indonesia.
Namun, riset juga menunjukkan adanya perubahan yang positif. Survei yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2020 menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.Â
Survei tersebut menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara dalam indeks minat baca, meningkat dari peringkat 60 dari 61 pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran yang meningkat mengenai pentingnya membaca dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempromosikan minat baca di Indonesia.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan berbagai organisasi masyarakat telah berperan penting dalam meningkatkan minat baca di Indonesia. Program-program seperti perpustakaan keliling, peningkatan akses ke buku, dan kampanye literasi telah berhasil mendorong minat baca di berbagai kalangan.Â
Namun, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, seperti ketidakterjangkauan akses buku di daerah terpencil, kurangnya kesadaran akan pentingnya membaca, dan perkembangan teknologi yang mengubah pola membaca tradisional.
Dalam kesimpulan, dengan landasan dari berbagai penelitian tersebut, jelas bahwa masyarakat yang gemar literasi memainkan peran penting dalam kemajuan suatu negara.Â
Kebiasaan membaca yang kuat dan minat tinggi terhadap literasi memberikan manfaat nyata dalam pendidikan yang mutakhir, pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat, inovasi yang brilian, dan kehidupan sosial yang harmonis.Â
Oleh karena itu, sangat penting bagi negara-negara untuk mendorong kebiasaan membaca dan membangun budaya literasi yang inklusif guna mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.Â
Dengan melakukan hal ini, kita merangkul masa depan yang cerah di mana literasi menjadi pilar kuat dalam mencapai tujuan kita sebagai negara yang maju dan berdaya saing.Â
Di Indonesia sendiri, meskipun masih ada tantangan dalam meningkatkan minat baca, telah ada upaya yang positif untuk mempromosikan minat baca di berbagai lapisan masyarakat.Â
Dengan terus memperkuat kebiasaan membaca dan meningkatkan akses ke buku, diharapkan minat baca di Indonesia akan terus tumbuh dan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan individu dan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H