Penulis: Suardi
Kita adalah makhluk yang bertanya. Manusia akan menanyakan segala sesuatu yang dilihatnya melalui rasa ingin tahunya.
Meskipun kita tidak menanyakan kepada orang lain tentang suatu hal tapi kita sesungguhnya bertanya kepada diri kita sendiri. Contohnya seperti pada judul tersebut, "apa itu makhluk yang bertanya,".
Betul! Ini adalah pembahasan filsafat, saya sangat senang filsafat tapi sedikit sekali yang senang filsafat. Entah kenapa yang pasti hingga saat ini banyak orang menilai bahwa filsafat itu sesat, abstrak sehingga alergi.
Saya rasa bukan soal filsafatnya tetapi soal pemahaman kita terhadap filsafat. Orang dulu  menjadikan filsafat sebagai dasar dan wajib diajarkan kepada muridnya. Tapi bagaimana dengan sekarang?
Nah, untuk itu saya ingin mengajak kepada pembaca yang punya ketertarikan belajar filsafat tapi susah sekali untuk memahaminya dan harus dimulai darimana,?
Oke kenapa saya harus memulai dari pernyataan "Makhluk yang bertanya," karena meskipun kita tidak bertanya kepada orang lain tapi sesungguhnya tidak kita sadari bahwa kita sering bertanya kepada diri kita sendiri.
"Satu-satunya yang kita butuhkan untuk menjadi filsof yang baik adalah rasa ingin tahu," Jostein Gaarder.
Bayangkan saja bahwa kita saat ini sedang belajar bagaimana menjadi filsuf,? Apakah harus diawali dengan banyak membaca,? Banyak bertanya,?Â
Semakin banyak orang bertanya semakin mulai tertanam dalam dirinya rasa ingin tahu. Ini yang harus ditanamkan kepada generasi sekarang menumbuhkan rasa ingin tahu.
Bagaimana caranya menumbuhkan rasa ingin tahu,? Untuk menjawab pertanyaan ini saya akan mengajak pembaca dengan sedikit menceritakan pengalaman saya.