Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kajian Sosial dan Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manusia adalah makhluk yang bertanya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Efek Sanksi Balik Rusia, Rubel Melesat, Dollar Makin Terpuruk! Putin Siap Runtuhkan Sistem Keuangan Barat?

28 Maret 2022   13:08 Diperbarui: 28 Maret 2022   13:11 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin (sumber foto: kompas.com)

Hal itu diungkapkan badan antariksa Rusia, usai Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menerima pembayaran Rubel untuk pengiriman gas ke negara-negara yang tak bersahabat.

Beberapa jam sebelumnya Putin mengumumkan rencananya bahwa hanya mata uang Rubel Rusia yang akan diterima sebagai pembayaran untuk pengiriman gas ke negara-negara Eropa yang tidak bersahabat mencakup semua anggota Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pemimpin Rusia itu juga mengisyaratkan ekspor Rusia lainnya, yang mungkin akan mengambil langkah yang sama.  Pekan lalu rogozin yang memeringkatkan sanksi barat dapat menyebabkan stasiun luar angkasa internasional ISS jatuh karena mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa yang vital untuk menjaga platform di orbit.

ISS adalah sebuah kolaborasi antara Amerika Serikat, Kanada, Jepang. Badan antariksa Eropa dan Rusia dibagi menjadi dua bagian segmen orbit Amerika Serikat dan segmen orbit Rusia.

Saat ini ISS bergantung pada sistem populasi yaitu populasi Rusia untuk mempertahankan orbitnya sekitar 400 KM di atas permukaan laut dengan segmen Amerika Serikat yang bertanggungjawab atas kelistrikan dan sistem pendukung kehidupan.

Sebuah saling ketergantungan yang terjalin sejak awal tahun 1950-an. Sampai baru-baru ini kerjasama antariksa dari sedikit wilayah yang tidak terlalu menderita akibat sanksi yang dijatuhkan Moskow usai Rusia mengintegrasikan Semenanjung Krimea di Ukraina pada tahun 2014 lalu.

Meskipun Rusia mendapat sanksi dari neagra barat, tetapi sikap berani Putin yang memberikan sanksi balik semakin menunjukan pengaruh yang luar biasa terhadap barat, bahkan menyebabkan kelimpungan, sebagai akibat kebijakannya yang mengharuskan pembelian .  Lalu bisakah Putin merutuhkan perekonomian barat? silahkan berikan komentar anda di kolom komentar dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun