Salah satu mekanisme utama yang menyebabkan mikroba kebal antibiotik adalah terbentuknya mikroba mutan. Proses reproduksi mikroba yang sangat cepat (sekitar 30 menit hingga beberapa jam) memungkinkan terbentuknya satu atau beberapa sel yang mengalami mutasi (perubahan struktur genetis) secara spontan, dengan kecepatan terbentuknya mikroba mutan, satu dari 10 juta hingga 10 milyar sel mikroba baru.
Mikroba mutan ini memiliki kemampuan untuk bertahan dari antibiotik melalui beberapa cara yaitu
- Memodifikasi bagian yang merupakan target serangan antibiotik sehingga “tidak dikenali” oleh antibiotik.
- Memodifikasi daya saring dinding sel dan membran sel, sehingga antibiotik tidak dapat memasuki atau menembus sel mikroba.
- Membentuk enzim (senyawa kimia) yang “menyerang” atau mengubah struktur kimiawi antibiotik, sehingga antibiotik kehilangan kemampuannya dalam membunuh mikroba.
- Mencari atau membuat jalur reaksi kimia metabolisme alternatif yang tidak dipengaruhi oleh antibiotik
Sedangkan mekanisme non-genetis (human error) yang menyebabkan mikroba menjadi resisten terhadap antibiotik diantaranya adalah konsumsi antibiotik yang berlebihan sehingga menciptakan lingkungan yang memperbesar peluang terbentuknya mikroba-mikroba mutan.
Tips Penggunaan Antibiotik
Berikut ini adalah beberapa cara penggunaan antibiotik dalam konteks untuk menghindari dan mengatasi mikroba kebal antibiotik,
- Tidak sembarangan mengkonsumsi antibiotik. Sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter untuk mendiagonosis penyebab penyakit sehingga dokter dapat memberikan antibiotik yang tepat.
- Menghabiskan antibiotik yang disarankan oleh dokter, meskipun gejala penyakit telah mereda, untuk menghindari tersisanya beberapa sel mikroba yang masih hidup, yang selanjutnya mikroba tersebut dapat berkembang biak lagi.
- Tidak menggunakan resep antibiotik yang diperuntukkan bagi orang lain, karena walaupun gejala penyakitnya sama belum tentu obat yang diberikan kepadanya sesuai untuk kita.
- Menggunakan beberapa jenis antibiotik yang berbeda dalam waktu yang bersamaan (tips ini khusus dilakukan oleh kalangan medis).
Sedangkan cara yang tidak langsung adalah dengan menjaga gaya hidup sehat, misalnya dengan mengkonsumsi makanan sehat, istirahat dan olah raga yang teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, sehingga otomatis konsumsi antibiotik dapat dikurangi.
Kemudian, menjaga pola hidup bersih (higienitas) misalnya mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah makan, setelah bekerja dan setelah keluar dari toilet.
Satu hal lagi, perkembangan mikroba kebal antibiotik ini diantaranya disebabkan oleh penolakan atau ketidakpahaman sebagian kalangan medis dan awam terhadap proses Biologi Evolusi, khususnya Biologi Evolusi skala mikro. Lebih lengkapnya lagi telah saya paparkan di artikel ini
Contoh Kerugian Mengabaikan Biologi Evolusi
Ironisnya, peringatan terjadinya resistensi antimikroba ini telah diwanti-wanti oleh Alexander Fleming (penemu antibiotik pertama) dalam pidatonya tahun 1945 saat menerima penghargaan Nobel Bidang Medis.