[caption id="attachment_359194" align="aligncenter" width="600" caption="Food court, Jembatan Cinta dan Museum Burung Hantu"]
[caption id="attachment_359195" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama dari Jembatan Cinta"]
[caption id="attachment_359196" align="aligncenter" width="600" caption="Gembok-gembok cinta"]
[caption id="attachment_359197" align="aligncenter" width="600" caption="Di dalam museum burung hantu"]
[caption id="attachment_359198" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di dalam food court...rame..."]
Setelah makan di food court, melihat jembatan cinta dan museum burung hantu, sholat Ashar di mesjid yang didekatnya ada kuil yang menarik. Setelah itu mengamati kereta api pertama yang "dimuseumkan" di alun-alun Penang Hill.
[caption id="attachment_359200" align="aligncenter" width="600" caption="Mesjid dan Kuil yang berdampingan"]
[caption id="attachment_359201" align="aligncenter" width="600" caption="Kereta api pengangkut pertama yang "]
Hari sudah mulai gelap, sudah sekitar enam jam aku muter-muter di bukit ini. Padahal dari brosur Penang Hill, sepertinya aku baru menelusuri sekitar 40 % dari keseluruhan tempat-tempat yang disarankan untuk dikunjungi. Mungkin emang butuh satu harian penuh untuk menikmati keseluruhannya, plus bermalam jika hendak menikmati panorama malam kota George Town dengan kerlap-kerlip lampu yang sangat indah.
[caption id="attachment_359206" align="aligncenter" width="600" caption="Jika sudah selesai, akan jadi tempat memandang panorama yang sangat menarik"]
[caption id="attachment_359207" align="aligncenter" width="600" caption="Foto panorama "]