Penyebab Terjadinya Fenomena Green Tides
Para ilmuwan memberikan hipotesa bahwa peristiwa di pantai Qingdao ini dipicu oleh pesatnya jumlah pembudidaya rumput laut (Porphyra) di sekitar Qingdao. Rumput laut tersebut dibudidayakan di dalam rakit yang berukuran besar, rakit itu memicu perkembangbiakan Ulva prolifera.
Ketika pembudidaya membersihkan rakit, Ulva prolifera menyebar ke perairan bebas Laut Kuning yang lebih hangat (akibat dari fenomena Global Warming) dengan sumber nutrisi yang lebih banyak, tempat yang sangat ideal untuk terjadinya blooming.
Adapun sumber utama nutrien di perairan bebas itu, berasal dari daratan yang diangkut oleh sungai atau yang langsung dibuang ke laut. Nutrien-nutrien tersebut, terutama senyawa pospat dan nitrogen, dihasilkan dari limbah pertanian, limbah industri dan domestik. Proses ini secara biologis disebut dengan Eutrofikasi, yang merupakan penyebab utama terjadinya Algal Blooming.
Pelajaran Berharga Bagi Indonesia
Negara kita sebagai negara maritim cukup rentan mengalami terjadinya algal blooming yang merugikan secara ekonomi dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Dari peristiwa algal blooming yang terjadi di Qingdao dan di tempat-tempat yang lain, pihak-pihak yang berwenang terutama pemerintah dapat menelaahnya dengan serius, sehingga diperoleh cara-cara yang efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya peristiwa itu di wilayah Indonesia.
Misalnya mencegah terjadinya eutrofikasi melalui pengawasan yang ketat terhadap proses pengolahan limbah industri dan pertanian, membatasi perkembangan tambak-tambak budidaya rumput laut, ikan dan sebagainya.
Semoga bermanfaat,
Salam Hangat Sahabat kompasianers...
Sumber: Science Daily, Nature World News, New York Times, BBC *****