Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Quraish Shihab: Nabi Muhammad Tidak Dijamin Masuk Surga. Maksudnya?

16 Juli 2014   09:51 Diperbarui: 8 September 2017   16:13 8020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sila simak pada kata "konteks" dan "kecuali".

Sebagai ummat Rasulullah tentunya kita mengimani bahwa manusia yang paling taat adalah Rasulullah, otomatis syarat masuk Surga telah terpenuhi.

[Ada ayatnya, bahwa Nabi Muhammad akan diberikan sesuatu yang menjadikan beliau itu merasa puas dengan anugerah Tuhan, kita pahami itu bahwa Surga dan apapun yang beliau kehendaki.]


Kemudian kutipan di atas memperkuat pemaparan sebelumnya, bahwa Tuhan akan memberikan apapun kepada Rasulullah, ya termasuk Surga tentunya.

Berdasarkan penguraian ini, jelas sekali bahwa Quraish Shihab bukanlah bermaksud mengatakan bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk Surga yang seakan-akan Rasulullah bisa saja tidak masuk Surga.

Menurut saya pengajian Quraish Shihab yang sudah saya kenal selama belasan tahun dari sudut pandang publik, umumnya"kurang merakyat", bukan tipikal AA Gym, Mamah Dedeh, Felix Siaw dll. Dimana pengajian beliau cenderung bersifat akademik sehingga rentan disalahpahami oleh rakyat biasa (yang tidak sempat mengaji, khususnya yang malas mengaji hehehe), contohnya ya polemik ini ^_^

Satu hal yang saya sayangkan dari polemik ini yaitu dimanfaatkan untuk memojokkan Quraish Shihab oleh kalangan tertentu yang tidak menyukainya.

Mungkin perlu juga saya sampaikan pendapat saya mengenai beliau ya. Saya respek kepada beliau, menganggapnya sebagai ulama dan pemikir Islam, namun bagaimanapun beliau bukanlah ulama panutan utama saya dan tidak menerima semua pemikirannya.

Wallahu a'lam bish-shawab...

[-Rahmad Agus Koto-]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun