Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Ahok Terhadap Politik, Agama dan Tuhan

12 September 2014   08:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang keorganisasian, sikap "loncat-loncat" Ahok tersebut bisa dikatakan tidak etis. Partai adalah sekolah, tempat pengkaderan politikus profesional. Lah jika sebentar-sebentar keluar, kapan lulusnya? kapan matangnya? Entahlah kalau ia merasa prinsip politiknya adalah yang terbaik dari partai-partai yang ada.

Hmm, saya yakin sekali jika ada partai-partai lain yang bersedia menerimanya, memenuhi ambisi politiknya hanyalah sekedar memanfaatkan Ahok yang sedang jadi pusat perhatian, mengingat "semua" sudah tahu sikap politik loncat-loncatnya Ahok.

Sekiranya nanti Ahok menjadi anggotanya Megawati di PDIP, wah bakalan lebih menarik lagi ceritanya...

Pandangan Ahok Mengenai Agama dan Tuhan

Berikut ini beberapa pernyataan Ahok terkait Agama dan Tuhan.

"Negara ini rusak karena mencampur aduk urusan agama dan politik."


http://news.liputan6.com/read/516624/kesampingkan-akhlak-pejabat-ahok-silakan-cap-saya-kafir-nomor-1

"Saya pun gak tahu apa Tuhan itu ada atau gak ada."

"Karena gak ada orang yang sudah meninggal kasih tau kita surga atau neraka saya suka bilang begitu."

"Jadi saya percaya-percaya aja kan?"

"Kita percaya aja ada Tuhan kan? Itu aja masalah kita itu."

"Dan gak ada yang bisa menggugat itu ayat."

"Saya juga gak suka itu ayat kadang-kadang menghalangi saya kira-kira begitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun