"Adinda, ingatlah Allah. Jika kita sudah dekat dengan Allah, masih adakah yg pantas tuk digelisahkan? Jika kita sudah berada dalam hangatnya dekapan cinta Allah, masih adakah yang layak dikhawatirkan? Jika kita sudah berada dalam lindungan kasih sayang Allah, masih adakah yang patut ditakutkan?"
Penerapan "Rule of Three" dalam Skala Makro
Teknik RoT ini sangat bermanfaat sebagai konsep dasar atau struktur utama untuk perbagian atau keseluruhan tulisan dalam menciptakan karya fiksi dan non fiksi yang menarik.
Dalam tulisan Fiksi: Mempersiapkan Konflik, Membangun atau Menciptakan Konflik dan Mengatasi atau Membuat Akhir dari Konflik.
Dalam tulisan Non fiksi: Pendahuluan atau Perkenalan, Tubuh dan Penutup.
Untuk Non Fiksi Ilmiah, Pendahuluan itu mencakup Latar Belakang, Tujuan, Hipotesis dan Tinjauan Pustaka. Tubuh berupa tulisan yang mencakup metode dan proses penelitian yang dilakukan. Penutup berupa Kesimpulan dan Saran.
Untuk Non Fiksi yang bersifat Opini dan Reportase pada prinsipnya sama saja dengan untuk Non Fiksi yang Ilmiah, perbedaannya terletak pada kefleksibelan urutan.
Mengapa Tiga?
Angka tiga, angka yang sangat unik. Umumnya angka ini memiliki tempat yang istimewa di dalam sosial budaya dan atau system kepercayaan (Agama). Jumlah yang terkait dengan hal-hal yang berbau filosofis seperti "Lahir, Hidup dan Mati", "Atas, Tengah dan Bawah", "Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan", dan lain-lain yang sejenis.
Dua diantara penjelasan keistimewaan angka tiga ini adalah pola dan relatif mudah diingat.
Otak bekerja atau mengolah informasi melalui pemolaan, misalnya dalam merangkai kata-kata untuk berkomunikasi, proses pembading-bandingan dalam memahami suatu peristiwa. Dan tiga adalah jumlah terendah untuk menciptakan pola.