Faldo Maldini sedang menjadi pembicaraan yang cukup hangat belakangan ini sehubungan dengan pernyataannya Prabowo-Sandi tidak akan menang Pemilu di Mahkamah Konstitusi.
Pernyataannya tadi diunggah dalam sebuah video berdurasi 8 menit 40 detik.
Tak lama kemudian Faldo Maldini pun diserang atau ada tanggapan yang cenderung sinis atas pernyataannya tadi. Anggota tim hukum BPN Prabowo-Sandi, Nicholay Apriliando melontarkan pernyataan yang cukup keras dan menohok.
"Manusia kalau enggak optimis enggak usah jadi manusia".
Sila baca:Â Prabowo-Sandi Pasti Menang, Ini Alasannya?
Ketua tim hukum Prabowo-Sandi yang menangani gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Bambang Widjojanto mengatakan tidak penting pernyataan Faldo Maldini tadi, justru balik menanyakan statusnya.
"Saya tidak begitu penting dengan pernyataan seperti itu. Dia itu lawyer atau bukan?" kata Bambang Widjojanto seperti dikutip dari tribunnews.com.
Lain lagi tanggapan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani. Ia mengibaratkan petinju yang sudah lempar handuk, padahal masih bertarung di ronde pertama terkait pernyataan Faldo Maldini tadi.
Kecaman datang dari kiri dan kanan terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional yang masih berusia muda itu. Namun mungkin saja para pengecamnya tadi akan menyesal nanti.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan Faldo Maldini akan menjadi calon presiden berikutnya, dan kalau menang Pilpres akan menjabat sebagai presiden, sebuah jabatan yang menjadi obsesi Prabowo selama ini, tapi masih seperti pungguk yang merindukan bulan.
Mari selisik lebih jauh terkait "calon presiden berikutnya" ini.
Pertama, saat ini Faldo Maldini baru berusia 28 tahun, tapi sudah menjabat wakil sekretaris jenderal sebuah partai politik. Jika karir politiknya terus meningkat, mungkin saja ia akan menjabat ketua umum Partai Amanat Nasional.
Kedua, asumsikan usia 40 an ia sudah menjadi ketua umum Partai Amanat Nasional, dan pada saat bersamaan mengajukan diri sebagai calon presiden. Artinya jika pemilu setiap 5 tahun tidak berubah, jangan heran jika Faldo Maldini akan tampil sebagai salah satu capres pada Pilpres 2034 atau Pilpres 2039.
Ketiga, "calon presiden berikutnya" tidak mesti calon presiden Indonesia. Mungkin saja ia pindah kewarganegaraan, misalnya Zimbabwe, kemudian menjadi salah satu calon presiden pada Pilpres Zimbabwe (dengan catatan Zimbabwe belum bubar).
Semua di atas tadi masih kemungkinan, belum pasti, dan tidak ada yang tahu masa depan. Makanya jangan terlalu mengecam Faldo Maldini atas pernyataannya Prabowo-Sandi tidak akan menang Pemilu di Mahkamah Konstitusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI