Beberapa waktu lalu Rocky Gerung mempopulerkan kata dungu, sekarang ada kata bodoh. Salahkah? Menurut Rocky Gerung, kita jangan alergi dengan kata dungu, tentunya kata bodoh juga.
Entah seperti apa nanti akhir dari soal Indonesia impor ikan asin Taiwan serta berbalas kicauan antara Susi Pudjiastuti dan Tengku Zulkarnain ini tidak terlalu penting.Â
Tapi kalau ada sebagian pihak yang masih menganggapnya penting, ya silakan saja, ini negara demokrasi dan bebas.Â
Pada artikel sebelumnya - Mahkamah Konstitusi Menghalangi Masuknya 12 Truk? - ada anekdot yang bunyinya seperti ini:
"Dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit".
Coba hitung perkalian sederhana ini, bingung! Lemot, lemah otaknya. Tapi kalau disuruh menghitung duit, jago dan cepat banget!Â
Itulah yang disebut "dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit".
Pada kesempatan berbahagia ini, tak ada salahnya jika diimbau kepada siapa saja yang masih dungu, bodoh, bego, tolol, dan seterusnya agar berhentilah menunjukkan hal itu.
Hai, hai, haaaaai...berhentilah jadi orang dungu, bodoh, bego, tolol, dst. Sekarang sudah abad 21, kapan majunya bangsa ini kalau masih saja banyak yang dungu, bodoh, bego, tolol, dst.
Bagi mereka yang cerdas, abaikan imbauan di atas tadi.