Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo-Sandi dan Balonku Ada Lima

14 Juni 2019   15:35 Diperbarui: 17 Juni 2019   04:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kumparan.com

Prabowo-Sandi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi setelah kerusuhan 22 Mei, padahal sebelumnya para politikus BPN mengatakan tidak akan melakukannya. 

Mengapa bisa begitu? Dari tadinya tidak menjadi ya? 

Jawaban mudahnya, itulah dinamika politik. Politik itu dinamis. Saking dinamisnya tak bisa lagi dibedakan dengan plintat-plintut atau semacam itu.

Bukan hanya pada kasus di atas saja, bahkan untuk semua kasus bisa menggunakan alasan "politik itu dinamis", atau itulah dinamika politik. Dari profesor bidang politik hingga gembel tak mengalami kesulitan yang berarti untuk mengatakannya. 

Ya, itulah dinamika politik, selesai masalah.

Gugatan Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi tadi antara lain telah terjadi penggelembungan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. 

Menurut Prabowo-Sandi, jika tidak ada penggelembungan suara tadi, dialah pemenang Pilpres 2019...hip hip hura!

"Pemohon meyakini ada kecurangan pemilu yang membuat terjadinya penggelembungan dan pencurian suara yang jumlahnya di antara 16.769.369 sampai dengan 30.462.162 suara dan hal tersebut sangat berpengaruh dan merugikan perolehan suara dari Pemohon," demikian dalil gugatan Tim Hukum Prabowo-Sandi seperti dikutip dari detik.com (14/6/2019).

Ingat, penggelembungan suara, bukan balon. Memang balon bisa juga digelembungkan. Satu, dua, tiga, empat, atau lima balon sekaligus pun bisa digelembungkan, asal tidak dower aja mulutnya nanti. 

Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
hijau, kuning, kelabu
merah muda dan biru 

Begitu antara lain lirik lagu Balonku ciptaan Abdulah Totong Mahmud atau biasa dikenal dengan AT Mahmud.

Menurut Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, ia telah menyampaikan dugaan penggelembungan suara Jokowi-Ma'ruf Amin tadi saat rekapitulasi hasil Pilpres 2019. 

Naaah...timbul masalah, sebab Komisioner KPU Viryan Aziz menanyakan hal itu. Kapan disampaikan, di daerah mana, dan berapa selisih suara yang disampaikan saat kegiatan rekap nasional? 

Masih menurut keterangan Viryan Aziz, pihaknya memiliki bukti rekaman saat proses rekapitulasi suara dilaksanakan, dan Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak tak pernah hadir dalam rekapitulasi di tingkat nasional.

Lho...jadi siapa yang benar?

Bodo amatlah, mending nyanyi lagu Balonku ciptaan AT Mahmud.

Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya


Sidang MK Terasa Aman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun