Karena orang cerdas tidak memandang seseorang berdasarkan status, jabatan, pangkat, atau "label" dan "embel-embel" yang ada.
Masa bodo dengan segala macam "label" dan "embel-embel" itu, karena bukan dari situ seseorang dinilai. Di samping itu, cukup banyak ditemukan mereka yang sudah S1, S2, S3, bahkan S cendol, tapi ternyata otaknya atau cara berpikirnya tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya tadi.Â
Makanya, jika ada sebagian pihak masih saja terkagum-kagum dengan segala macam "label" atau "embel-embel" seseorang, patut dikasihani.
Orang cerdas akan mengatakan seperti ini.
Gue gak peduli pendidikan lu S1, S2, S3, S cendol, S campur, dan seterusnya, yang gue nilai adalah otak lu. Gue gak peduli bintang lu berjejer, mulai dari pundak, turun ke punggung hingga ke pan*at sekalipun, yang gue nilai adalah omongan lu yang berasal dari otak itu, "berisi" atau tidak.
Jokowi Tak Harus Bertemu Prabowo, Ini Alasannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H