Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan Gatot Bertemu, tapi Cuma Omdo?

23 April 2019   23:33 Diperbarui: 23 April 2019   23:44 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo dan Gatot Nurmantyo bertemu kemarin. 

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Gatot tadi membahas perkembangan pencoblosan, juga membicarakan langkah strategis yang akan dilakukan pasca-pemungutan suara.

Mungkin saja ada sebagian pihak yang mengatakan bodo amatlah dengan pertemuan antara Prabowo dan Gatot Nurmantyo tadi. Ora urus, mau bahas perkembangan pencoblosan kek, ingin membicarakan langkah strategis pasca pemungutan suara kek, ada saran dari Gatot kepada Prabowo kek, bodo amat.

Ini negara bebas kok. Boleh saja Prabowo dan Gatot Nurmantyo bertemu, kemudian membahas masalah ini dan itu, demikian juga boleh saja kalau ada sebagian pihak yang mengatakan bodo amat dengan adanya pertemuan itu.

Tapi entah lucu atau tidak, ada pernyataan Dahnil seperti ini:

“Iya banyak hal yang dibicarakan apa langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Pak Prabowo terkait dengan ada fenomena atau fakta TSMB. Bagi kami, kecurangan hari ini TSMB, terstruktur, sistematik, masif, dan brutal. Jadi ini brutal sekali dan kita tentu sedang fokus di situ,” katanya di sini.

Mungkin saja ada sebagian pihak yang tertawa. Mengapa? Karena sebagian besar isi berita tentang pertemuan Prabowo dan Gatot Nurmantyo itu mengutip pernyataan kubu Prabowo dengan tudingan yang cenderung omdo (omong doang).

Masih ada lagi ocehan Dahnil lainnya, yaitu Pemilu 2019 merupakan yang terburuk sepanjang reformasi dan akan mengurangi legitimasi. Ia pun mengklaim sejumlah pihak telah menyarankan, antara lain saran itu membentuk tim pencari fakta kecurangan. 

Sejumlah pihak yang mana? Tidak ada pihak yang disebut Dahnil dalam berita itu. Jangan-jangan sejumlah pihak tadi berasal dari kubunya sendiri atau pendukung Prabowo? Wajar saja jika ada yang bertanya seperti itu.

Ada-ada saja tudingan kecurangan terstruktur, sistematik, masif, dan brutal di Pemilu 2019 yang berasal dari kubu Prabowo ini. Padahal masalahnya sederhana saja, tapi seperti sengaja dibuat jadi ribet dan cenderung omdo.

Buktinya mana? Serahkan saja bukti tudingannya tadi kepada Bawaslu biar jelas semuanya. Hal ini pun sudah dikatakan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan di sini

Jadi teringat sindiran lama “nenek-nenek juga bisa”.

Begitupun kalau cuma omdo, atau sekadar koar-koar di media, bukankah kalau hanya seperti itu saja nenek-nenek juga bisa?


Pendukung Prabowo Sebarkan Hoax dan Ditangkap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun