Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Belum dan Tidak Memutuskan?

21 April 2019   15:26 Diperbarui: 21 April 2019   17:15 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo belum dan tidak memutuskan?

Mungkin saja ada sebagian pihak yang bingung dengan kalimat Prabowo belum dan tidak memutuskan di atas tadi. 

Maksudnya apa? Kok cenderung gazebo (gak zelas bo)?

Ada baiknya diberikan sedikit latar belakang terkait kalimat Prabowo belum dan tidak memutuskan tadi. 

Jokowi mengirim utusannya menemui Prabowo dan Sandi untuk menjaga silaturahmi dan persahabatan yang ada selama ini. Kabarnya utusan Jokowi yang akan menemui Prabowo dan Sandi adalah Luhut Binsar Panjaitan.

Sila baca: Utusan Jokowi Mantan Atasan Prabowo

Diperkirakan Luhut Binsar Panjaitan akan bertemu Prabowo di Kebayoran Baru hari ini (21/4/2019). Tapi ada cuitan dari Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitternya berisi kalimat di atas tadi.

Selengkapnya seperti ini: "Sampai dengan malam ini, Pak @prabowo belum dan tdk memutuskan menerima utusan Pak Jokowi yakni Pak Luhut untuk bertemu beliau di Kertanegara, Pak Prabowo masih Fokus memperjuangkan dan mengawal agar rakyat terus mengawal C1" (tribunnews.com).

Wajar saja jika ada sebagian pihak yang mengatakan cenderung gazebo kalimat Prabowo belum dan tidak memutuskan itu. 

Kalau belum ya bilang saja belum, kalau tidak ya bilang saja tidak, ribet amat sih?

Kalimat terakhir juga cenderung gazebo. Prabowo sudah tiga kali mengklaim menang Pilpres 2019 berdasarkan hitungan tim internalnya, dan meminta pendukungnya terus mengawal C1.

Jika C1 sudah dikawal oleh polisi dan tentara, juga pendukung Prabowo, tapi hasil perhitungan suara KPU tetap memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin sesuai quick count pilpres lembaga-lembaga survei yang ada, apa lagi alasannya? 

Jurus politik "ngeles kayak bajaj" seperti apa lagi yang akan dimainkan? 

The Australian, salah satu media di Australia mengatakan Prabowo pecundang, tepatnya seperti ini judul beritanya, "Loser Prabowo claims victory on Indonesia".

tribunnews.com
tribunnews.com
Diperkirakan media Australia tadi menurunkan berita seperti itu karena pernyataan Prabowo yang cenderung gazebo, mengklaim kemenangan Pilpres 2019 sampai tiga kali berdasarkan hitungan internalnya sendiri. 

Adakah capres atau calon pemimpin di negara demokrasi lainnya pernah melakukan hal yang sama? Apalagi pilpres sebelumnya pun Prabowo melakukannya.

Jangan-jangan nantinya ada yang mengusulkan agar Prabowo masuk "Guinness Book of Records" terkait klaim kemenangan pilpres-nya tadi.

Gazebo, gak zelas bo.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun