HS: Ganti topik!
W: Maksudnya?
HS: Bahas masalah Kompasiana aja. Mengapa viewer artikel yang sekarang jadi aneh? Saya nulis bola biasanya yang baca ratusan, sekarang cuma belasan, padahal artikelnya sudah distempel pilihan.
SH: Iya ya...di kolom politik juga. Mosok cuma belasan yang baca?
HS: Lucu, pembacanya cuma puluhan tapi bisa masuk Terpopuler.
P: Jangan-jangan ada hubungannya dengan K-Reward. Sudah tahu kan kalau hadiah K-Reward dinaikkan? Coba bayangkan, seperti apa protesnya para Kompasianer. Berdasarkan jumlah viewer artikelnya sudah cukup untuk mendapat K-Reward, tapi secara google analitic jauh api dari panggang. Nah, yang sekarang ini baru bener!
SH: Viewer bodong, maksudnya? Makanya artikel gazebo pun bisa masuk ke kolom Terpopuler?
HS: Ya amplop...jadi selama ini viewer artikel bola itu viewer bodong?
W: Hellooooo...jangan suka sudzon jadi orang! Berdosa nanti! Mungkin error atau sedang ada sedikit masalah. Ayo balik lagi bahas Ahok dan Puput.Â
Tapi ketiga Kompasianer tadi masih saja asyik membahas soal viewer artikel di Kompasiana yang belakangan ini cukup membingungkan.
W: Hellooooo...bahas Ahok dan Puput! Kalian diundang untuk wawancara eksklusif soal Ahok dan Puput, bukan viewer artikel di Kompasiana, hadeuuuh...!