Ketika Anies naik panggung, penonton masih sepi juga, bahkan meja di depan panggung banyak yang kosong karena penonton menyingkir takut terkena sinar matahari. Makanya penonton kumpul di depan atau sengaja dikumpulkan di depan panggung supaya terlihat ramai. Ya, sekitar 20-30 orang, termasuk panitia (bisa dilihat dari seragam yang dikenakannya).
Setelah Anies turun, Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri yang naik panggung. Suasananya tak jauh berbeda saat Anies berbicara di atas panggung tadi.
Apakah kami yang ngobrol di meja berjarak sekitar 10 meter dari panggung mendengar dan memperhatikan dengan seksama ketika kedua tokoh tadi ngomong di atas panggung?
Enggak tuh, bodo amat, tidak terlalu penting.
Setelah itu, sekitar dua jam kemudian, entah dari mana awalnya membahas tokoh lain yang mengisi acara.
Kata Kompasianer BH (namanya sengaja disamarkan, tapi ia salah satu peraih Kompasiana Award beberapa tahun silam), Sapardi Djoko Damono itu sastrawan ngetop.
Tahu?
Enggak.
BH, Dessy, dan Yayat pun ketawa ngakak.Â
Lha, gak tahu kok dipaksa tahu? Dibahas cukup lama juga mengenai masalah yang satu ini. Akhirnya menyempatkan diri menyaksikan Supardi Djoko Damono baca puisi.
Ah, biasa saja. Baca puisi kayak orang ngobrol, bahkan sempat mik bermasalah saat puisi dibacakan di atas panggung.