Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Bermain Gemilang dan Layak Dapat Bintang

14 November 2018   12:02 Diperbarui: 15 November 2018   00:37 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cnnindonesia.com

Timnas Indonesia bermain gemilang?

Plak!

Tidak tertutup kemungkinan jika ada yang mengatakan Timnas Indonesia bermain gemilang pada dua pertandingan yang telah dilakukan, yaitu melawan Singapura dan Timor Leste, kepalanya langsung dikeplak...plak!

Dari mana ceritanya atau apa alasannya Timnas Indonesia bermain gemilang dan layak dapat bintang pula? 

Selain kepalanya dikeplak, mungkin saja yang mengatakan Timnas Indonesia bermain gemilang tadi akan dibisiki kata-kata mutiara "kalau bodoh itu jangan awet".

Pada pertandingan pertama melawan Singapura, selain kalah 0-1 penampilan Timnas Indonesia buruk, bahkan ada yang mengatakan terburuk dalam 2 tahun terakhir. 

Begitu juga saat melawan Timor Leste, meski menang dengan skor akhir 3-1, tapi mungkin saja ada kaca televisi yang pecah atau laptop yang dibanting saking kesalnya melihat penampilan anak asuh Bima Sakti setelah tertinggal 0-1. 

Sila baca:  Timnas Indonesia Butuh Keajaiban di Piala AFF 2018 

Jadi apa alasannya jika ada yang mengatakan Timnas Indonesia bermain gemilang dan layak dapat bintang?

Bima Sakti pun dibanding-bandingkan dengan Luis Milla. Sebagian besar materi pemain sama, tapi mengapa menyaksikan Timnas Indonesia di bawah asuhan Bima Sakti rasanya ingin melempar asbak ke kaca televisi atau banting laptop? Mengapa bisa berbeda jauh saat Timnas ditangani oleh Luis Milla? Ilmu apa yang didapat Bima selama menjadi asisten pelatih?

Pertanyaan-pertanyaan di atas tadi sebagai bentuk kekecewaan sebagian penggemar sepak bola tanah air karena boro-boro Timnas Indonesia bermain gemilang, kalau dibilang mirip tim tarkam justru lebih tepat.

Kecaman dan kritikan terhadap Bima Sakti dan anak asuhnya tadi akan berhenti dan berganti decak kagum ketika Timnas Indonesia bertandang ke Negeri Gajah Putih menghadapi juara bertahan Thailand yang menghempaskan Timor Leste dengan skor akhir 7-0.

Saat ini banyak keraguan terhadap Timnas Indonesia menghadapi Thailand pada pertandingan berikutnya (Sabtu, 17/11/18) mengingat buruknya penampilan anak asuh Bima Sakti ketika menghadapi Singapura dan Timor Leste. Namun diprediksikan pada pertandingan melawan Thailand nanti justru Timnas Indonesia bermain gemilang atau mampu meladeni permainan tuan rumah.

Skor akhir pun imbang, atau kalah hanya selisih satu gol saja, maksimal dua gol, tapi secara keseluruhan Timnas Indonesia bermain gemilang dan layak dapat bintang.

Setelah itu seperti biasa akan keluar "kata-kata mutiara" seperti ini:

  • Timnas Indonesia bermain gemilang karena mampu menahan imbang juara bertahan Thailand.
  • Timnas Indonesia bermain gemilang, meski kalah melawan tuan rumah Thailand.
  • Seharusnya Timnas Indonesia tidak kalah jika penyelesaian akhirnya tidak buruk.
  • Bima Sakti telah menunjukkan dirinya pantas menjadi pelatih kepala karena Timnas Indonesia mampu menahan imbang Thailand atau hanya kalah selisih satu gol saja.
  • Kans juara Piala AFF memang semakin tipis, tapi masih ada hari esok yang cerah gumirah.
  • Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, kegagalan adalah sukses yang belum terwujud.
  • Bla bla bla...bla bla bla...bla bla bla.

Benarkah prediksi yang mengatakan Timnas Indonesia bermain gemilang saat menghadapi Thailand? 

Benarkah Timnas mampu menahan imbang tuan rumah, kalau pun kalah hanya selisih satu gol saja, maksimal dua gol?

Kalau prediksi ini benar, markiba nansa patulselan (mari kita bahas nanti saja pada tulisan selanjutnya).

Salam bola itu bundar, bukan peang.


Poster "Raja Jokowi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun