Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komentar "Politikus Kelas Kambing" di Media

25 Agustus 2018   06:46 Diperbarui: 26 Agustus 2018   11:00 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Andi Arief, ada isu ketua DPD sebuah parpol yang mencoba mengintimidasinya sehubungan dengan kicauan mahar Rp 1 triliun.

Isu? Yang namanya isu cenderung gazebo (gak zelas bo). Seharusnya mudah saja menangkis isu yang dilontarkan Andi Arief tadi. Misalnya seperti ini:

Rief, lapor polisi kalau ada yang mengintimidasi, juga sebut saja nama ketua DPD parpol itu. Jangan cuma ngomong doang. Lapor juga sekalian soal mahar Rp 1 triliun. Punya nyali gak? Katanya lu salah satu tokoh reformasi.

Tapi apa komentar "Politikus Kelas Kambing"?

Menurutnya sudah dicek, intimidasi itu bukan dari ketua DPD parpol di Koalisi Prabowo.

Begitulah antara lain pernyataan atau komentar "Politikus Kelas Kambing" di media, seolah-olah terkesan cerdas seperti kancil, padahal cuma sekelas kambing, kalau tidak ingin disebut keledai.

Diperkirakan pernyataan atau komentar "Politikus Kelas Kambing" seperti di atas tadi, baik dari Koalisi Jokowi maupun Koalisi Prabowo masih akan terus bertebaran di media hingga Pilpres 2019 nanti. 

Makanya, kalau ada politikus yang mengatakan "masyarakat kita sudah cerdas", patut dipertanyakan, siapa sebenarnya yang selama ini perlu dicerdaskan.

Kambing?

Tapi di sisi lain mungkin saja masih ada sebagian pihak yang tak setuju politikus seperti itu disebut "Politikus Kelas Kambing".

Entah apa sebutan yang lebih tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun