Menurut Andi Arief, ada isu ketua DPD sebuah parpol yang mencoba mengintimidasinya sehubungan dengan kicauan mahar Rp 1 triliun.
Isu? Yang namanya isu cenderung gazebo (gak zelas bo). Seharusnya mudah saja menangkis isu yang dilontarkan Andi Arief tadi. Misalnya seperti ini:
Rief, lapor polisi kalau ada yang mengintimidasi, juga sebut saja nama ketua DPD parpol itu. Jangan cuma ngomong doang. Lapor juga sekalian soal mahar Rp 1 triliun. Punya nyali gak? Katanya lu salah satu tokoh reformasi.
Tapi apa komentar "Politikus Kelas Kambing"?
Menurutnya sudah dicek, intimidasi itu bukan dari ketua DPD parpol di Koalisi Prabowo.
Begitulah antara lain pernyataan atau komentar "Politikus Kelas Kambing" di media, seolah-olah terkesan cerdas seperti kancil, padahal cuma sekelas kambing, kalau tidak ingin disebut keledai.
Diperkirakan pernyataan atau komentar "Politikus Kelas Kambing" seperti di atas tadi, baik dari Koalisi Jokowi maupun Koalisi Prabowo masih akan terus bertebaran di media hingga Pilpres 2019 nanti.Â
Makanya, kalau ada politikus yang mengatakan "masyarakat kita sudah cerdas", patut dipertanyakan, siapa sebenarnya yang selama ini perlu dicerdaskan.
Kambing?
Tapi di sisi lain mungkin saja masih ada sebagian pihak yang tak setuju politikus seperti itu disebut "Politikus Kelas Kambing".
Entah apa sebutan yang lebih tepat.