Proses pemilihan cawapres Jokowi maupun Prabowo sudah selesai atau tinggal diumumkan secara resmi oleh KPU bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi adalah kontestan yang akan bertarung pada Pilpres 2019 nanti.
Namun proses pemilihan cawapres Jokowi dan Prabowo tadi diwarnai dinamika politik yang cenderung "liar", dan kuat tarik menarik di antara parpol pendukung Koalisi Jokowi maupun Koalisi Prabowo.
Di Koalisi Prabowo terjadi "keributan" yang melahirkan tudingan mahar 500 miliar rupiah untuk PAN dan PKS dari Sandi agar terpilih menjadi cawapres Prabowo. Juga julukan Jenderal Kardus untuk Prabowo dilontarkan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief.
Akhirnya nama AHY yang disodorkan oleh Demokrat pun tersingkir atau bukan cawapres Prabowo.
Di Koalisi Jokowi terjadi "kericuhan" karena nama Mahfud yang sudah dipilih oleh Jokowi berubah beberapa jam sebelum diumumkan. Adanya tekanan dari beberapa parpol pendukung menyebabkan bukan Mahfud yang diumumkan sebagai cawapres Jokowi, melainkan Ma'ruf Amin.
Dinamika politik yang cenderung "liar" dalam proses pemilihan cawapres Jokowi dan Prabowo tadi melahirkan beberapa satire dan humor yang bisa membuat sebagian pihak tertawa terbahak-bahak, tapi mungkin saja ada sebagian pihak lainnya yang cenderung sewot dan sejenisnya.
Satire dan humor politik itu bisa dilihat pada video slide di bawah ini:
Artikel sebelumnya:
- Mengenai Tudingan Mahar Rp 500 M, Ini Kata Sandi
- Julukan Jenderal Kardus Itu Masih Melekat
- Cawapres Jokowi dan Prabowo yang Mengejutkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H