Pertanyaan-pertanyaan di atas tadi mungkin saja terlontar dari sebagian pihak yang kagum dan tak menyangka cukup banyak politikus cerdas di negeri ini. Wajar saja mereka berharap negeri ini akan maju secepatnya meninggalkan negara tetangga, juga negara-negara lainnya.
 Memang pantas mereka menjadi panutan masyarakat, mulai dari masyarakat kalangan bawah hingga atas, kaum tua dan muda, kaya dan miskin, lulusan SD, SMP, SMA, S1, S2, S3 hingga S cendol dan seterusnya.
Ternyata untuk menjadi politikus cerdas itu harus senang dengan "cocoklogi". Kalau begini cocoknya dengan yang ini, kalau begitu cocoknya dengan yang itu.Â
Sudah sewajarnya masyarakat kagum. Mereka pun cukup eksis di media, menjadi bahan berita, dan terekspos kecerdasannya sehingga bisa membuat masyarakat ikut cerdas pula nantinya.
Duh, anak siapa sih ini, kok bisa cerdas begini?
Dulu waktu kecil makan apa, minum apa?
Sekolahnya di mana, kalau dulunya memang pernah sekolah?
Salam politik itu peang, bukan bundar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H