Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada "Perbaba" di Pertemuan Habibie dan Anwar Ibrahim?

21 Mei 2018   10:10 Diperbarui: 21 Mei 2018   20:43 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah ada perbaba di pertemuan Habibie dan Anwar Ibrahim? 

Jika memang ada perbaba, seperti apa bentuknya? 

Sebelum dibahas lebih lanjut ada perbaba atau tidak di antara pertemuan kedua tokoh tersebut, Anwar Ibrahim adalah mantan terpidana kasus sodomi. 

Ia dituduh melakukan sodomi terhadap mantan ajudannya, Mohd Saiful Bukhari Azlan. Pada 10 Februari 2015, Pengadilan Federal menolak banding Anwar dan tetap memvonisnya lima tahun penjara (dikutip dari sini).

Namun Anwar Ibrahim resmi bebas pada Rabu (16/5/2018) setelah Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V mengabulkan pengampunan penuh terhadapnya. 

Apakah Anwar akan mendapat pengampunan tadi seandainya politikus gaek Mahathir Mohamad kalah melawan Najib Razak pada Pemilu Malaysia lalu? 

Pertanyaan yang tidak perlu dijawab, tapi satu hal yang sudah jelas sebuah kemenangan atau kekalahan politik bisa memengaruhi seseorang jadi bebas atau tetap menjadi terpidana kasus sodomi, karena kekuasaan itu menentukan.

Sodomi itu apa sih? Pertanyaan ini pun tidak perlu dijawab, apalagi dijawab secara detil. Sila tanya Mbah Google saja.

Kini Anwar sudah bebas dan bertemu dengan beberapa tokoh politik Indonesia, antara lain BJ Habibie seperti diberitakan oleh detik.com.

Dikatakan dalam berita itu, bahkan dijadikan judul, ada poin-poin penting di pertemuan BJ Habibie dan Anwar Ibrahim tadi.  Timbul pertanyaan, seperti apa sih poin-poin penting yang dimaksud? Jangan-jangan hanya ada perbaba.

Poin pertama, soal globalisasi.

"Menghadapi globalisasi kita harus bisa kerja sama, perjuangkan bukan kepentingan ekonomi dan budaya saja tapi yang kita perjuangkan adalah peradaban dari budaya, agama, ilmu pengetahuan," kata Habibie. 

Lha, masalah globalisasi bukannya masalah lama? Apanya yang baru terkait globalisasi ini? Sila tanya Mbah Google lagi, sejak kapan kata "globalisasi" muncul dan populer. Apakah ada perbaba di sini?

Poin kedua, tentang pemberantasan korupsi.

"Pertama korupsi yang dikatakan dibudidayakan itu mesti diberantas, tanpa pilih kasih. Bukan penguasa menentukan, badan bebas penentu," ucap Anwar.

Hah, pemberantasan korupsi? Bukannya sejak tahun jebot atau sudah lama sekali pernah ada yang mengatakan hal ini? Lalu poin pentingnya di mana? Apakah ada perbaba di sini?

Sebenarnya ada perbaba (pernyataan basa-basi) atau tidak, untuk apa dimasalahkan? Bukannya sudah biasa ada perbaba itu? 

Lebih baik ambil sisi positifnya, yaitu tidak ada perbaba, tapi sekadar mengingatkan saja.

Diingatkan lagi, atau diingatkan kembali, terus sampai tua diingatkan, bahkan lebih tua dari umur Mahathir Mohamad pun tidak ada salahnya untuk diingatkan lagi, dan lagi, terus lagi, terus, teruuuuuuuuuuuus..., dan terus diingatkan lagi.

Apa salahnya?

Salam politik itu peang, bukan bundar.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun