Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wacana Politik Prabowo Cawapres Jokowi Muncul Lagi

15 April 2018   07:30 Diperbarui: 15 April 2018   08:47 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Wacana politik kocak ala Srimulat, yaitu Prabowo Cawapres Jokowi terdengar lagi gaungnya atau kembali diangkat ke permukaan.

Pertanyaannya, mengapa wacana politik Prabowo Cawapres Jokowi ini muncul lagi ke permukaan? Padahal gaungnya sudah mulai meredup.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang pertama kali melontarkan wacana politik Prabowo Cawapres Jokowi, kemudian diulanginya lagi di sini. Menurutnya Presiden Jokowi khawatir terjadi kegaduhan yang melebihi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," katanya.

Tidak tertutup kemungkinan ada sebagian pihak yang air matanya jatuh berlinang dan bercucuran karena terharu mendengar alasan munculnya wacana politik tadi.

Ternyata ada niat yang baik di balik wacana politik Prabowo Cawapres Jokowi ini. Wajar jika ada sebagian pihak yang air matanya jatuh berlinang dan bercucuran, apalagi jika sebagian pihak tadi termasuk bagian atau kelompok "teletubbies romantis melankolis" yang memang pada dasarnya mudah terharu.

Namun tak lama setelah wacana politik Prabowo Cawapres Jokowi ini kembali digaungkan, datang bantahan dari pihak Partai Gerindra.

Menurut Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade memang benar ada tawaran tadi, tapi langsung ditolak, bukan menyambut wacana politik Prabowo Cawapres Jokowi tersebut dengan sikap positif seperti dikatakan oleh Romahurmuziy.

"Itu kan dongeng Romy saja. Kalau Pak Prabowo mau jadi cawapresnya Jokowi, tentu sudah diterima Pak Prabowo. Tidak mungkin Partai Gerindra deklarasi pencapresan Prabowo 11 April kemarin," katanya di sini.

Dongeng? Apakah dongeng itu termasuk fiksi, seperti halnya kitab suci menurut Rocky Gerung yang masih hangat dibicarakan oleh sebagian pihak hingga saat ini?

Entah siapa yang sedang mendongeng terkait wacana politik kocak ala Srimulat Prabowo Cawapres Jokowi, karena baik Jokowi maupun Prabowo belum memberikan tanggapannya, padahal mereka adalah obyek dalam wacana politik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun