Babak 16 besar Piala Dunia 2014 antara Argentina dan Swiss skor akhir pertandingan 1-0 untuk kemenangan tim Tango.
Gol tunggal kemenangan Argentina dicetak oleh Di Maria setelah menerima umpan matang dari Lionel Messi satu menit sebelum babak tambahan berakhir setelah waktu normal 2x45 menit skor masih imbang 0-0.
Messi terpilih sebagai pemain terbaik dan 4x berturut-turut meraih penghargaan ini.
Argentina menang dan Messi 4x berturut-turut terpilih sebagai pemain terbaik dalam sebuah pertandingan, apakah tim Tango sudah menampilkan permainan yang ciamik dan menawan?. Menurut saya tidak.
Mungkin ini tim Argentina yang tampil terburuk setelah Piala Dunia 1982 di Spanyol. Saat itu Diego Armando Maradona untuk pertama kalinya membela Argentina di Piala Dunia, diganjar kartu merah, dan Argentina kalah melawan Brasil.
Hingga babak 16 besar, artinya tim Tango Argentina sudah 4x tampil di Piala Dunia 2014 seperti tim yang bermain tanpa pola yang jelas.
Keanggunan sebuah tarian Tango dengan sentuhan bola satu dua seperti hilang ditelan bumi. Argentina seperti sekumpulan pemain yang datang dari Mars dalam keadaan mabuk dan bingung atau tidak tahu harus berbuat apa setelah mendarat di bumi. Padahal Argentina memiliki Messi dan sejumlah pemain bintang lainnya.
Ada apa dengan Argentina?.
Argentina tidak memiliki seorang dirigen atau jenderal lapangan tengah dengan visi yang baik dan berkelas. Jangankan sekelas Maradona, sekelas Riquelme atau Veron pun tidak terlihat. Gedabrak-gedubruk memainkan bola dan menyerang.
Jika masih seperti ini mainnya, seperti sekumpulan pemain yang mabuk, Argentina bisa nangis bombay melawan Belgia di babak perempat final nanti.