Otak dikepala kopongku ini, mulai bereaksi setiap melihat ulah si "Barbie" ini.Â
Cara pandangku mulai berbeda, seperti saat pertama lihat wanita ini.
Kawan, sebenernya tidak ada yang salah dari pencitraan yang dia lakukan.Â
Dari sosok yang ingin dia tampilkan, layaknya boneka Barbie yang cantik nan sempurna.
Ternyata semua sah saja menurutku.Â
Setiap orang layak saja menyajikan apapun bentuk dan citra dirinya agar nampak indah di muka umum.
Silahkan saja tampilkan yang terbaik versi dirimu!
"Tapi cara yang dia lakukan aneh. Kaya orang gila!", begitu sebagian mulut bicara yang kudengar
Mari, coba kita lihat kebelakang.
Mungkin saja, "Barbie" ini dahulu kala, hampir tak tersentuh manisnya pujian tulus ataupun buaian manja dari orang disekitarnya.
Atau bisa saja, bahkan kasih sayang dan perhatian tidak dia dapatkan dulu.Â