Mohon tunggu...
ajraini nazli
ajraini nazli Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musik Klasik

17 September 2016   20:29 Diperbarui: 17 September 2016   20:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari jemari yang putus

Ia kembali merajut seuntai lampu-lampu remang

yang berkibar diatas wajahnya

Tapi Matanya masih melambung diatas kanvas berkerudung gelap

Ada nafas yang masih terisak

Diantara dua samudra yang kering

Dan Ia masih pilu

akan terik yang besok akan menuggu

kini music klasik bermain dengan senandung irama pembuka

mengawali jiwa-jiwa lembut dengan sentuhan tali-tali halus yang bergetar

penuh sejuk mencari lamunan kegelapan yang akan bersamanya

ada syurga kecil yag meluntai dekat bersama irama

dan ia masih saja pilu

menanti kedatangan terik

diujung ilalang-ilalang pagi bersama kumbang tak bersayap

dengan nafas yang terisak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun