Berawal dari jemari yang putus
Ia kembali merajut seuntai lampu-lampu remang
yang berkibar diatas wajahnya
Tapi Matanya masih melambung diatas kanvas berkerudung gelap
Ada nafas yang masih terisak
Diantara dua samudra yang kering
Dan Ia masih pilu
akan terik yang besok akan menuggu
kini music klasik bermain dengan senandung irama pembuka
mengawali jiwa-jiwa lembut dengan sentuhan tali-tali halus yang bergetar
penuh sejuk mencari lamunan kegelapan yang akan bersamanya
ada syurga kecil yag meluntai dekat bersama irama
dan ia masih saja pilu
menanti kedatangan terik
diujung ilalang-ilalang pagi bersama kumbang tak bersayap
dengan nafas yang terisak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!