Indonesia  merupakan negara kepulauan dengan jumlah 17.491 pulau. Dengan pulau sebanyak itu, saat ini indonesia menduduki tempat ke-2 sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia dibawah kanada.Â
Dengan begitu, pantai merupakan objek wisata potensial yang dapat diangkat oleh pemerintah dengan membangun fasilitas-fasilitas publik yang dapat menunjang para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin berlibur ke tempat tersebut.
Namun didalam sistem perekonomian modern, setiap aktivitas memliki keterkaitan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya. Jika kegitan satu dengan kegiatan lainnya dilaksanakan dengan mekanisme pasar maka tidak ada masalah atau bahkan bisa saling menguntungkan.
Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang tidak melalui mekanisme pasar biasa disebut dengan ekternalitas. Namun secara umum dapat diartikan eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak kepada pihak ketiga akibat dari suatu aktivitas ekonomi
Eksternalitas bisa berdampak positif maupun negatif. Eksternalitas positif maksudnya adalah ketika suatu kegiatan ekonomi dapat memberikan manfaat kepada pihak ketiga tampa harus melalui mekanisme pasar.Â
Sedangkan eksternalitas negatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang merugikan pihak ketiga dan pihak ketiga tersebut tidak mendapat manfaat apapun dari kegiatan tersebut. Didalam eksternalitas selalu berkaitan erat dengan infrastruktur. Seperti salah satu contohnya adalah  penginapan yang ada di sekitar pantai-pantai wisata di indonesia.
Dampak pembangunan fasilitas
Menurut Emma Johnston dari universitas south wales mengatakan bahwa kita harus lebih memikirkan dampak dari perluasan kota dilaut. Konstruksi sekecil apapun didaerah pesisir dapat mengubah laut.
Hal itu dapat menyebabkan kekacauan di dalam organisme laut dan juga habitat mereka, dan juga dapat merusak terumbu karang yang menjadi sumber makanan ikan-ikan di dalam laut yang sebenarnya fungsi dari terumbu karang tersebut adalah untuk melindungi garis pantai dari terjangan ombak kuat, dan menggoyang banyak ekosistem pesisir yang sangat berguna seperti dataran garam dan juga hutan bakau.
Membangun di atas sedimen hasil pengerukan juga sangat berisiko bagi para penghuni bangunan tersebut , karena strata tanah tersebut tidak sestabil lapisan batu di darat.
Solusi mencegah dampak pembanguan fasilitas
Solusi yang seharusnya dilakukan oleh setiap daerah yaitu dengan cara mengunakan sistem city hotel yang telah sukses dilakukan di pulau bali. Menurut Rutes and Partners (1985) City Hotel merupakan hotel yang terletak di bagian kota dengan karakteristik kegiatan perdagangan. Sehingga disediakan fasilitas-fasilitas pusat busana, bisnis, restoran, bar, konferansi, pusat kebugaran dan sebagainya.Â
Pembangunan dengan sistem city hotel ini berdampak posif juga bagi masyarakat. Seperti: penambahan lapangan kerja, peningkatan perekonomian, serta menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar daerah tersebut. Jadi masyarakat yang tidak secara langsung ikut berpartisipasi dalam pariwisata juga dapat merasakan dampak positifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H