Dalam memahami puisi, seseorang harus mampu menemukan tema atau permasalahan yang diangkat pengarang , perasaan pengarang, dan amanat apa yang hendak disampaikan melalui puisi tersebut. Kalimat yang pendek-pendek dan padat, ditambah makna konotasi yang sering terdapat pada puisi, menyebabkan isi puisi seringkali sulit dipahami
Pendekatan kajian puisi mempunyai andil dalam sebuah kajian puisi berpadukan teori linguistik untuk mengetahui maksud puisi dan gaya bahasa serta suara-suara yang dikaji dalam puisi bersandarkan aliran, pendekatan kajian puisi digunakan sebagai usaha membuktikan keindahan bahasa yang universal dalam sebuah puisi yang memperlihatkan kebolehan penyair mengolah bahasa, memperhalus serta menerap daya kreatif dalam menyampaikan maksud bahasa yang digunakan.Â
Penyair dalam menulis puisi biasanya merupakan bagian dari caranya dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara iimajinatif dan disusun secara artistik dalam bahasa yang emosional serta berirama. Penulisan puisi biasanya dengan memperhatikan bentuk bahasa, menggunakan kiasan, menyesuaikan akhir bunyi kata yang senada agar menarik dibaca.
Salah satu unsur paling menarik dan menentukan sejauh mana pencapaian puitik sebuah karya adalah suasana. Sebuah puisi yang baik mampu membawa pembacanya ke dalam suasana tertentu, dan suasana itulah yang akan mempengaruhi pembacanya.Â
Perasaan akan tersentuh, hati tergetar dan bulu kuduk berdiri jika seorang penyair berhasil menciptakan suasana tertentu dalam puisinya. Semua itu muncul tidak hanya disebabkan karena puisi-puisi yang bersuasana sedih atau murung, tapi juga karena puisi-puisi yang penuh gelora semangat.Â
Begitu juga puisi-puisi yang bersuasana khusyuk, syahdu dan khidmat akan menimbulkan keharuan bagi yang membacanya. Suasana dibangun dari gambaran-gambaran yang disajikan penyair sebagai unsur pendukung tema. Pembaca diajak melihat, membayangkan, mendengar, mencium, merasakan dan berpikir tentang sesuatu sehingga dibawa pada keadaan dan kondisi perasaan tertentu. Suasana sangat membantu dalam memberikan penekanan pada tema yang hendak dikemukakan.
Di samping pengajaran tata bahasa dan kemampuan bahasa, pengajaran bahasa merupakan salah satu aspek pengajaran sastra. Pada dasarnya pengajaran sastra dapat ditinjau dari segi karakteristik yang selalu dikaitkan dengan pengajaran bahasa. Pengajaran sastra selalu berkaitan dengan masalah nilai keindahan dan nilai kehidupan, yang mana memberikan empat manfaat, yaitu membantu keterampilan berbahasa, ,meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H