Mohon tunggu...
Adly Jay Lanie
Adly Jay Lanie Mohon Tunggu... -

A coffee addict who passionate about Journalism, Writing, Traveling, Photography and Culinary | Business Contact: adly.jay@gmail.com / BBM PIN: 7BE15236

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dana Simpan Pinjam Eks PNPM Milik Siapa?

8 Maret 2015   12:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:59 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
google.com | Marwan Jafar

Jika ini perlakuan dan penghargaan yang diberikan oleh pemerintahan sekarang kepada para volunteer tersebut, maka jangan harap kedepan anda bisa membentuk kembali mindset dari kader-kader yang siap bekerja meski tidak dibayar seperti itu.

PENUTUP: Kemana Gerakan Revolusi Mental Itu Kini?

Dalam urusan pemberdayaan masyarakat sudah seharusnya pemerintah belajar berfikir logis serta berhitung terhadap untung rugi bagi rakyat dari setiap kebijakan yang akan dibuat,  jangan hanya main hitung-hitungan untung rugi secara politis seperti yang cenderung dipraktekkan selama ini.

Seharusnya Jokowi belajar dari Pendahulunya,  SBY. SBY tidak alergi dengan program pendahulunya (Megawati) yang bernama PPK (Program Pengembangan Kecamatan), meski mereka pernah berselisih paham secara politik. SBY mengakui keberhasilan Program PPK dan oleh karenanya kemudian dia melanjutkan pola tersebut melalui Program PNPM dengan bentuk yang telah disempurnakan dan sasaran yang lebih spesifik, yaitu Rumah Tangga Miskin.

Lalu kenapa rezim Jokowi yang notabene merupakan anak emas Megawati malah ingin menghancurkan program yang telah bertahan selama tiga periode presiden dan telah pula diakui oleh Bank Dunia tersebut? Loh, kenapa malah nyinggung-nyinggung Jokowi? Ya iya lah, Kan Marwan Jafar itu anak buahnya Jokowi? Harusnya Jokowi bisa mengatur anak buahnya donk.

Penulis melihat bahwa pemerintahan Jokowi saat ini jauh lebih buruk dari rezim yang pernah berkuasa di republik ini, yang tidak mau terlihat kalah cerdik dalam urusan penciptaan program pro-rakyat dari lawan politik dan takut mengakui keberhasilan para pendahulunya, meski itu jelas terlihat baik bagi rakyat dan telah berhasil dalam prakteknya, bukan cuma sukses sebatas teori semata.

Jika masih seperti ini gaya pemerintahan Jokowi, patut dipertanyakan kembali komitmennya terhadap Gerakan Revolusi Mental yang pernah diusung semasa kampanye dahulu, atau jangan-jangan malah mental rezim saat ini yang harus lebih dulu direhab.

Seandainya kali ini Pemerintahan Jokowi jadi merealisasi wacana penarikan dana SPP eks PNPM tersebut ke kas negara, maka untuk kedua kalinya Jokowi telah berhasil menambah angka pengangguran di indonesia setelah sebelumnya telah sukses merumahkan ribuan Konsultan PNPM. Selamat ya Pak Jokowi, anda memang Presiden idaman rakyat. Salam pak dari kami, #SalamGigitJari.

Bila beberapa hari yang lalu publik indonesia, khususnya masyarakat Aceh mengecam ulah PM Australia, Tony Abbott yang mengungkit-ungkit kembali bantuan untuk Tsunami Aceh, maka kali ini kesalahan serupa telah diulang oleh Rezim Jokowi sendiri. Betapa tidak, kan Modal SPP yang pernah diberikan ke UPK oleh Pemerintah itu bebtuknya juga Hibah, sama seperti yang Australia berikan untuk Aceh dulu, yang sangat tidak etis untuk diminta kembali.

Dalam kecamannya terhadap Australia tempo hari, masyarakat aceh menyumpahi Tony Abbott agar “Puree Singkee” (mengidap penyakit kutukan yang menjangkiti mereka yang suka mengungkit-ungkit suatu pemberian kepada orang lain, bentuknya seperti kurap yang tumbuh di siku tangan).

Semoga Jokowi dan anak buahnya, yakni Marwan Jafar beserta para pembisiknya tidak Puree Singkee juga akibat disumpahi rakyat seantero negeri ini. Amit-amit kalau punya Presiden kurapan…ihhhh!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun