Mohon tunggu...
Galang Aji Prakoso
Galang Aji Prakoso Mohon Tunggu... impeesa

22 yo | journalist wanna be | aircraft technician | english enthusiast | travel addict

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Angela's Christmas" Tontonan Bernuansa Natal untuk Teman #dirumahaja

23 Desember 2020   07:57 Diperbarui: 24 Desember 2020   08:43 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angela tidak dapat menahan bersin karena debu jerami yang berhamburan. "hacinggg" suara bersin Angela dibalik tumpukan jerami membuat sepasang tua-renta tadi ketakutan. Mereka berdua berdiri memandangi pojokan tempat bayi Jesus berbaring. "Diberkatilah kau," kata sang kakek dengan nada agak ketakutan. 

Angela tak sengaja menjawab "Amien". Sepasang tua-renta itu berlari keluar gereja sambil berteriak "Bayi Jesus hidup! Bayi Jesus hidup!''. Segera saja, Angela menarik boneka bayi Jesus dari tempatnya dan menyembunyikannya di balik mantel kusutnya agar tidak dilihat orang lain. 

Bukannya segera pulang ke rumah, Angela malah mampir ke sebuah toko permen dan berkata pada boneka Jesus yang dibawanya "Jika kau bersikap baik, Ibu akan membelikan kita permen-permen itu".

Setelah selesai memandangi permen-permen di etalase toko, Angela segera menuju rumahnya. Karena tak ingin diketahui oleh sang ibu, Angela masuk melalui pagar belakang rumahnya. Pagar tembok yang tinggi itu menyulitkannya untuk melompat sambil memegang boneka Jesus. 

"Jangan takut," kata Angela pada boneka bayi Jesus. Sesaat kemudian, Angela melemparkan boneka mungil itu melewati pagar. "Tuinggg.... brukk". Cobaan pertama gagal. Boneka itu membentur pagar dan memantul. 

Percobaan kedua masih gagal. Hingga pada percobaan ketiga, boneka itu berhasil melewati pagar. Namun apes, boneka Jesus terlempar terlalu jauh hingga jatuh ke pekarangan Nyonya Blake, tetangga sebelahnya yang galak. Angela segera melompat dan mengambil boneka yang kini menjadi kotor itu. Untung saja, suara tadi tidak membangunkan Nyonya Blake. Setelah 2 kali naik turun pagar tembok, Angela mencoba membuka pintu belakang rumahnya pelan-pelan. 

Belum sempat pintu itu dibuka, Kakaknya secara mengejutkan muncul dari balik pintu. Kakaknya kaget dengan apa yang digendong Angela. Namun karena kebelet, kakaknya hanya memarahi sebentar lalu bergegas ke kamar mandi yang ada di pekarangan belakang rumah.

Angela memasuki rumahnya pelan-pelan agar tidak diketahui ibunya. Tanpa salam, tanpa mampir-mampir, boneka itu dibawa ke kamarnya. Angela membersihkan luka di dahi boneka Jesus akibat lemparan berkali-kali tadi. Setelah bersih, Angela memakai-kan sweater rajut berwarna merah pada boneka Jesus. 

Di lantai bawah, kakak Angela mengadukan perbuatan Angela pada ibunya. Bersama dua kakak laki-lakinya, Ibu Angela bergegas menuju kamar putrinya yang telah mencuri boneka gereja itu. Ibu Angela kaget melihat bayi Jesus terbaring dikasur anaknya. Semua anggota keluarga turun ke bawah, berpindah dari kamar Angela. 

Di dapur nan sederhana yang letaknya di lantai satu, sebuah sidang kecil yang dipimpin sang ibu dimulai. Angela sebagai terdakwa membantah tuduhan dari para kakak laki-lakinya yang mengatakan Angela sebagai pencuri bayi Jesus. "Aku tidak mencurinya ibu, aku hanya ingin menghangatkannya. 

Bayi Jesus ini terbaring di gereja sepanjang waktu tanpa ada yang memberinya susu," bantah Angela dengan polos. Ibunya sedikit kesal dan tergelitik mendengar jawaban lugu anak perempuannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun