Mohon tunggu...
Ajisaka Satria
Ajisaka Satria Mohon Tunggu... -

a human being living in this universe

Selanjutnya

Tutup

Money

Bitcoin dan Runtuhnya Sistem Perbankan Global

19 November 2017   12:21 Diperbarui: 19 November 2017   12:34 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto | Bitcoin.co.id

Era digital ini membuat semuanya mudah dan praktis. Kita semua telah dimanjakan oleh kemajuan teknologi, tanpa kita sadari segala hal perlahan-lahan mulai digantikan oleh mesin dan tekonologi itu sendiri. Dahulu nenek moyang kita harus menggosok-gosokan batu untuk memperoleh api yang digunakan untuk memasak, lalu generasi setelahnya mengenal kompor, sampai akhirnya pada generasi kita yang hanya membutuhkan satu jari untuk satu "klik", voila! Makanan yang anda pesan akan sampai didepan anda dalam beberapa menit.

 Jika dahulu anak-anak bersenang-senang dengan teman-temannya dengan permainan tradisional maka sekarang semua itu tergantikan dengan game-game konsol, surat tergantikan dengan email, kuda digantikan dengan mobil, mesin ketik digantikan dengan komputer, bahkan aktifitas seks pun sudah dapat digantikan dengan robot-robot seks.

Bagaimana dengan hal yang lebih mendasar lagi? Uang. Menurut KBBI uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. Ternyata KBBI cetakan terakhir yaitu tahun 2016 pun belum bisa mendefinisikan uang dengan benar jika melihat fakta secara keseluruhan di era digital ini, karena pada 2009 sudah diciptakan uang yang bersifat non fisik atau virtual.

Tahun 2009 silam seseorang yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto (atau mungkin sekolompok orang) menciptakan sebuah mata uang virtual dimana uang ini diproduksi dari pemecahan algoritma komputer dan Nakamoto ini memodifikasi softwarenya selalu agar meningkatkan tingkat keamanannya sampai pada tahun 2010 orang ini menghilang dan mewariskan sistem ini kepada Gavin Andresen sebagai penerusnya.

Setidaknya bitcoin dapat dikategorikan, didefinisikan, atau mungkin gabungan dari ketiga hal ini yaitu sebagai sistem pembayaran, emas digital, dan sebagai internet. Bitcoin dalam beberapa tahun belakangan mulai diakui sebagai sistem pembayaran yang valid, bahkan pemerintah negara Swedia mengizinkan salah satu perusahaan untuk melunasi hutang dengan bitcoin. 

Yang kedua dikatakan sebagai emas digital karena sifatnya yang seperti emas, pertama karena jumlahnya terbatas (kelak hanya akan 21 juta bitcoin yang tercetak di dunia), kedua karena tren harganya yang cenderung selalu naik, yang ketiga sekaligus berbeda dari emas pada umumnya bitcoin dapat berpindah tempat dalam hitungan detik, itulah mengapa ia dikatakan "emas digital". Dan yang terakhir adalah internet. Mengapa Internet ? karena layaknya internet bitcoin tidak tidak dimiliki oleh siapapun, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuka hati - tidak ada gatekeeper. Hal ini disebut juga 'desentralisasi

Baru beberapa tahun dibuat namun bitcoin ini sudah menjadi fenomena global. Bayangkan pada tahun 2012 lalu jika dikurskan bitcoin sama dengan Rp. 80.000, namun sekarang bitcoin sudah mencapai Rp. 103.000.000. Angka yang sangat fantastis bukan? Tidak mengherankan lagi jika bitcoin sudah menjadi mata uang yang legal di beberapa negara.

Ternyata yang menjadikan bitcoin diminati oleh banyak orang adalah sistem kriptografi pengamanannya yaitu sistem blockchain.

Bank mencatat semua transaksi finansial yang mereka lakukan di dalam sebuah 'buku besar' (atau 'ledger'). Berpuluh-puluh tahun yang lalu, buku besar ini mungkin berbentuk ratusan buku tua yang sudah berdebu. Setiap kalimat baru yang muncul di dalam buku besar merupakan catatan transaksi yang baru terjadi. 

Catatan-catatan ini sekarang sudah didigitalkan, namun buku besar tersebut masih dimiliki dan dikontrol oleh suatu bank. Blockchain adalah sistem yang unik karena buku besar yang ini tidak dikelola oleh satu organisasi atau pihak tertentu. Sebaliknya, catatan buku besar ini disebarluaskan secara publik dan dikelola oleh ribuan komputer di dunia dalam waktu yang bersamaan. Teknisnya data transaksi setelahnya akan langsung terintegrasi oleh data transaksi sebelumnya, menyambung persis seperti rantai, sehingga data-data akan terangkai secara otomatis dan tersusun rapih tanpa diperlukannya pengawasan langsung dari lembaga. Karena ribuan komputer atau penggunanya dapat mengawasi secara penuh.

Hal kedua yang menjadikan bitcoin diminati adalah sifatnya yang anonim. Yang menjadikan anonim adalah dari sisi address bitcoin yang hanya terdiri dari deret angka yang mungkin akan sulit ditelusuri pemiliknya. Karena di deret angka tersebut tidak ada data diri pemilik. Sementara, sejarah transaksinya akan tetap tercatat secara rapi, dan bisa diketahui besaran nilainya.

Layaknya suatu sistem, bitcoin tentu saja mempunyai kelemahan dan kerawanan yang dapat dimanfaatkan. Karena sifatnya yang anonim maka bitcoin dikenal di dunia cyber sebagai alat pembayaran untuk segala transaksi di deep web. Deep web adalah salah satu bagian dari internet itu sendiri, namun untuk mengakses konten-konten di deep web dibutuhkan mesin pencari khusus (bukan seperti google dan yahoo). Dan penamaan deep web sendiri yang kesannya mistis memang begitu adanya, karena konten-konten yang disajikan kerap mengandung tindak kriminal. Penjualan organ tubuh, penyewaan jasa pembunuh bayaran, pornografi anak dibawah umur, narkoba, penjualan senjata api, dll. Bersamaan dengan hal tersebut, bitcoin juga dapat dimanfaatkan bagi koruptor atau penjahat-penjahat lainnya untuk pencucian uang, karena sifatnya yang anonim.

Terakhir adalah ancaman utama dari ketiga sifat bitcoin itu sendiri. Apa yang paling ditakutkan oleh para ekonom dunia? Yang paling ditakutkan adalah keruntuhan sistem perbankan global. Karena adanya bitcoin maka orang tidak perlu repot-repot menggunakan jasa bank untuk menyimpan atau mentransfer uangnya, karena menggunakan bitcoin jauh lebih murah dan relatif lebih aman. Bitcoin juga sangat menguntungkan untuk diinvestasikan karena harganya yang sangat cepat naik. Lalu karena anonimitasnya, konsumen lebih memilih bitcoin sebagai andalannya. Ibarat sebuah social media bitcoin lebih terprivatisasi daripada bank.

Apakah pada nantinya bitcoin menjadi mata uang seluruh dunia? Dunia dimana ia tidak lagi mengenal uang kertas atau logam. Apakah runtuhnya sistem perbankan global adalah suatu niscaya? Wallahu a'lambish-shawabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun