Jadi ya beginilah kondisi sosial politik masyarakat kita. Pilpres bukan menjadi ajang dialektika kontrukstif dalam mencari pemimpin terbaik, namun pertarungan wacana dengan segala instrumen kekuatan politik dan ekonomi untuk memonopoli dan memanipulasi suara rakyat. Kita tidak bisa semata-mata menyalahkan rakyat secara umum karena mereka dikondisikan oleh para elit dan politisi busuk agar menerima dan mempercayai narasi-narasi yang mereka buat dengan mengatasnamakan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H