Mohon tunggu...
Aji Prasetyo
Aji Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Guru sejarah pada SMA Negeri 1 Bantarbolang

Saya adalah guru sejarah yang senang dengan fotografi menonton film dan berpetualang ntuk menyingkap misteri dari tempat yang saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kombinasi Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL) dengan Team Games Tournament

27 September 2022   14:15 Diperbarui: 27 September 2022   14:20 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif sesuai perkembangan zaman bagi peserta didik dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik serta model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatakan hasil belajar peserta didik dalam menghadapi era digitalisasi 4.0 yang semuanya berbasis teknologi. Seorang guru harus bisa menjadi guru yang memesona bagi peserta didiknya agar pembelajaran dikelas bisa menarik, inovatif dan bermakna.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu kerjasama antara sekolah dalam hal ini guru dan kepala sekolah dengan orang tua dan masyarakat yang baik untuk memajukan pendidikan.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

  • Melakukan Riset dan Wawancara
  • Guru mengkaji dan mendata permasalahan yang ada kemudian melalui metode analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak (APKL) dan Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) untuk menentukan masalah yang diangkat.
  • Guru melakukan riset dan ekplorasi jurnal dan artikel ilmiah tentang masalah peningkatan prestasi belajar peserta didik dari berbagai sumber jurnal dan artikel ilmiah yang ada di internet. Pencarian informasi ini bertujuan sebagai bahan kajian serta memberikan gambaran ilmiah tentang solusi yang relevan dari penelitian terdahulu yang telah berhasil untuk meningkatkan prestasi belajar.
  • Guru juga melakukan wawancara kepada kepala sekolah, waka bidang kurikulum, rekan sejawat terkait urgensi dan solusi dari masalah rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah di dalam kelas.
  • Pemilihan Model Pembelajaran
  • Dari beberapa tantangan diatas didapatkan solusi bahwa untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik diperlukan keberanian untuk menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi di dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam setiap pertemuan dapat membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih menarik.
  • Strategi yang dilakukan guru dalam memilih model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Dalam hal ini, Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT) dipilih sebagai model yang paling tepat untuk memecahkan masalah ini dan mengakomodir materi sejarah yang cukup kompleks. Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah Peserta didik merasa senang dan rileks dalam menjalani proses pembelajaran, meningkatkan minat belajar peserta didik, menumbuhkan jiwa kompetitif,  dan mampu  meningkatkan pemahaman siswa karena terjadi proses berpikir kritis pada peserta didik.
  • Dalam proses pemilihan model ini pertama guru mempelajari beberapa model pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Kemudian melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi yaitu Reformasi Gereja.
  • Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini antara lain pemahaman kompetensi guru akan sintak Problem Based Learning (PBL) dan Team Games Tournament (TGT) supaya bisa dipadukan menjadi sebuah kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
  • Pemilihan Media Pembelajaran
  • Untuk mendukung keberhasilan penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT) maka perlu diikuti dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
  • Strategi yang dilakukan Berkaitan denga media pembelajaran guru menggunakan media powerpoint yang didalamnya memuat gambar tokoh dan video ilustrasi yang mendeskripsikan pengertian, penyebab dan dampak Reformasi Gereja dengan tampilan yang lebih menarik..
  • Proses pembuatan media power point ini dimulai dari mempelajari materi Reformasi Gereja. Kemudian guru merancang desain yang menarik dengan menambahkan gambar gambar dari internet yang berkaitan dengan materi.
  • Sumber daya yang diperlukan guru untuk membuat media pembelajaran adalah pengetahuan guru dalam pembuatan media dan pengoperasian media. Sarana yang digunakan antara lain laptop dan jaringan Internet.
  • Membuat rencana pembelajaran

Strategi yang dilakukan dalam membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan mencermati sintak/langkah-langkah Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat dilengkapi dengan Bahan Ajar, Pengembangan media, LKPD, dan Evaluasi penilaian (Sikap, Kognitif dan Psikomotor).

Model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah Problem Base Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT). Melalui model pembelajaran PBL Peserta didik diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah di dalam situasi yang kolaboratif. Pada metode ini peserta didik juga terjun langsung pada proses pemecahan masalah, sehingga membentuk kebiasaan belajar mandiri melalui latihan dan refleksi. Dan hal positif dari penggunaan model Team Games Tournament adalah peserta didik merasa senang dan rileks dalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran ini juga memicu tumbuhnya karakter kompetitif pada diri peserta didik untuk dapat mengerjakan seluruh pertanyaan dimana hal ini merupakan proses perubahan yang signifikan dari kondisi peserta didik seperti pada kendala diatas.

Kegiatan pembelajaran dilakukan pada hari Senin 15 September 2022 di kelas XI pada mata pelajaran sejarah. Kegiatan belajar dan mengajar mengacu pada Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang sebelumnya, menggunakan model Problem Base Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT) untuk menyelesaikan permasalahan dalam diskusi kelompok. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Adapun proses atau sintak dari Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL) tipe Team Games Tournament (TGT) adalah :

  • Pendahuluan (Persiapan dan Apersepsi)
  • Guru membuka pertemuan dengan salam.
  • Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
  • Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan kabar
  • Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM (mengecek kesiapan peserta didik).
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
  • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini melalui powerpoint.
  • Guru membagikan bahan ajar dan LKPD pada Peserta didik
  • Kegiatan Inti
  • Class Presentation.
  • Guru membangun konstruksi pengetahuan peserta didik mengenai peristiwa Reformasi Gereja dengan menayangkan video tentang Reformasi Gereja.
  • Belajar Dalam Kelompok (Teams).
  • Guru Membentuk Peserta didik kedalam 4 kelompok dengan anggota sebanyak 9 orang pada tiap kelompoknya.
  • Guru mengarahkan peserta didik membagi tugas dan bekerjasama dalam Menguraikan pengertian Reformasi gereja, Menganalisis penyebab Reformasi gereja, Memberi Argumentasi dampak Reformasi Gereja di Eropa kemudian dituliskan pada LKPD yang sudah diterima sebagai persiapan mengikuti games akademik.
  • Permainan (Games),
  • Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
  • Pertanyaan dimasukan kedalam amplop menyesuaikan dengan tingkat kemampuan akademis. Amplop pertama merupakan pertanyaan untuk peserta didik dengan kemampuan terbaik dan menyesuaikan selanjutnya.
  • Pertandingan (Tournament), dan
  • Guru dibantu peserta didik menyiapkan meja tournament.
  • Peserta didik berdasarkan nomor 1 maju menjawab pertanyaan di meja tournament 1, nomer 2 ke meja tournament 2 dan seterusnya sampai selesai.
  • Guru mencatat perolehan skore pada laptop yang ditampilkan ke layar melalui proyektor dengan ketentuan skore pada tiap meja yaitu : tercepat pertama skore 60, kedua skore 40, ketiga skore 30 dan ke empat skore 20.
  • Perhargaan Kelompok (Team Recognition).
  • Guru menghitung jumlah perolehan skore kemudian membuat rata-rata nilai kelompok.
  • Guru memberi penghargaan berupa sertifikat kelompok dengan kriteria
  • Super Team memperoleh skore rata-rata > 45
  • Great team memperoleh skore rata-rata 40 - 45
  • Good Team memperoleh skore rata-rata 30 - 40
  • Penutup
  • Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
  • Guru memberikan tugas mandiri pada peserta didik untuk membuat laporan  tentang Reformasi Gereja yang berpengaruh bagi Eropa dan dunia dalam bentuk infografis.
  • Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya.

Dalam menerapkan sintaks tersebut, guru berkolaborasi dengan peserta didik dimulai dengan peminjaman alat berupa LCD proyektor dan layar yang dilakukan oleh petugas harian dikelas tsb, kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk merubah posisi tempat duduk dari empat banjar menjadi dua banjar. Hal ini dimaksudkan agar ada ruang yang bisa digunakan untuk melaksanakan Games Tournament. Tahapan-tahapan pembelajaran dilaksanakan dengan menyesuaikan aloksi waktu yang telah ditentukan.

Refleksi Hasil dan dampak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun