Juga perbedaan cara memahami janji Anies. Sebelum membandingkan Anies dengan Gubernur sebelumnya, harus difahami juga bahwa Anies adalah antitesis pendahulunya, Anies tidak ingin disamakan.
Yang salah itu pandangan yang menginginkan Anies Baswedan seperti Jokowi atau Ahok, sementara Anies dan pendukungnya sama sekali tidak menginginkan seperti itu. Anies adalah Anies, bukan Ahok atau Jokowi.
Sudah jelas-jelas kalau Anies selalu bertolak belakang dengan Jokowi atau Ahok, apa yang dilakukannya selalu tidak sama dengan apa yang dilakukan Jokowi-Ahok.
Termasuk juga perbedaan dalam hal transparansi anggaran. Kalau Jokowi-Ahok sangat trasparan soal anggaran, sehingga mudah diakses publik, boleh dong Anies melakukan hal yang sebaliknya, karena Anies antitesis Jokowi-Ahok.
Lihat saja sebagian JPO di Jakarta saat ini, kalau semasa pemerintahan Jokowi-Ahok, JPO semua atapnya tertutup. Tapi itu berbeda setelah Jakarta dibawah pemerintahan Anies, JPO sudah tidak lagi pakai atap, alias terbuka.
Sesuatu yang terbuka dimasa Jokowi-Ahok, menjadi tertutup dimasa Anies. Yang tertutup semasa Jokowi-Ahok, menjadi terbuka dimasa Anies. Memang Anies selalu kebalikannya Jokowi-Ahok.
Salah besar kalau memaksakan transparansi anggaran kepada Anies, karena Anies tidak ingin disamakan dengan Jokowi-Ahok, Â Anies merupakan antitesis Jokowi-Ahok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI