Siapa yang mau menganiaya dirinya sendiri hanya untuk sebuah rekayasa.? Sebegitu parahnya sudut pandang Hanum terhadap Wiranto. Benci boleh saja, tapi tidak perlu mengumbar fitnah.
Saya pribadi sangat kaget mendengar pengakuan anak saya yang juga penggiat media sosial, dia begitu termakan dengan cuitan Hanum, bahkan sangat buruk pandangannya terhadap Wiranto.
Sampai-sampai dia berasumsi kalau rekayasa tersebut untuk memulihkan nama baik Wiranto, yang tercoreng oleh kasus HAM dimasa Pemerintahan Orde Baru.
Saya mencoba meluruskan pikiran anak saya dengan mengajaknya untuk menggunakan nalar. Siapa orang yang mau mengorbankan dirinya dengan dua luka tusukan yang terbilang berbahaya.
Apa mungkin tusukan tersebut bisa diarahkan kebagian yang terbilang aman, dalam situasi dan tempat ditengah keramaian.?
Apa sampai sebegitunya Wiranto mau menaikkan kembali nama baiknya, sementara hal seperti itu bisa dilakukannya dengan kinerja yang baik diakhir masa jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Saya bilang sama anak saya, bahwa sampai saat ini saya belum ada yang bisa saya percayai dari seorang Hanum Rais, belum ada pengabdiannya pada negara yang bisa dibanggakan, selain dari pada nyinyir di twitter.
Saya mempercayai apa yang dialami Wiranto adalah sebuah kebenaran yang nyata, karena sudah banyak video yang memberikan tangkapan gambar, yang sedikitpun tidak ada kesan rekayasa.
Itu baru anak saya yang diketahui sudah termakan oleh cuitan Hanum, gimana dengan konstituen yang memilihnya, dan followers-nya yang segitu banyak sudah teracuni cuitannya.
Jadi sangat wajar kalau ada pihak yang melaporkan Hanum, atas cuitannya yang sangat tendensius dan berbahaya. Seperti yang dilansir Tagar.id;
Hanum Rais akan dilaporkan ke polisi oleh organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf.