Sangat mungkin Jokowi akan menerima permintaan Prabowo tersebut, dan bisa jadi jika AM Hendropriyono mampu meyakini Jokowi, mengingat akhir-akhir ini beliau menjalin komunikasi yang cukup intensif dengan Prabowo.
Jika Prabowo benar mendapatkan jabatan Menhan, itu artinya satu gerbong kementerian tersebut, Prabowo bisa menampung para loyalisnya yang mempunya kapasitas untuk mengisi posisi organisasi kementerian pertahanan.
Itu baru satu kementerian, apa lagi jika Gerindra mendapatkan tidak cuma satu kementerian. Pada awalnya Jokowi menawarkan tiga jabatan Menteri pada Gerindra, dan satu jabatan di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), namun Prabowo tidak menerimanya.
Memang Wantimpres bukanlah sebuah jabatan yange strategis, hanya sebagai penasehat Presiden. Tidak memiliki wewenang yang fungsional, selain itu juga tidak punya hake untuk memegang anggaran.
Di Wantimpres, jelas Prabowo tidak bisa bawa siapa-siapa, hanya bawa badan. Jadi tidak mungkin bisa menempatkan loyalisnya didalam Pemerintahan. Berbeda dengan di Kementerian Pertahanan.
Gerindra mempunyai perhitungan yang cukup matang dalam menerima tawaran Pemerintah untuk masuk dalam Kabinet. Sangat kalkulatif, dan memperhitungkan untung ruginya.
Kalah di Pilpres, harus menang banyak jika harus bergabung dengan Pemerintah. Wajar saja kalau Gerindra secara cermat mempertimbangkan penawaran Jokowi untuk masuk dalam Pemerintahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H