Ketua DPR itu bukan sekedar jabatan politis. Belum ada dalam sejarah di Republik ini Ketua DPR punya peranan penting dalam mengubah wajah lembaga legislatif tersebut.
Ketua DPR itu hanya representasi dari Partai politik, sama sekali tidak mewakili kepentingan rakyat. Inilah Pekerja berat Ketua DPR dimasa Pemerintahan Jokowi. Apa lagi Ketua DPR mewakili Partai pengusung Jokowi.
Rakyat semakin cerdas berpolitik, semakin melek politik. Oligarki kekuasaan yang dibangun Partai politik bukanlah demi kepentingan rakyat.
Sejak lama rakyat hanya menjadi produk dagangan politik, yang dimanfaatkan dimusim kampanye, dan dilepehin sesudah Kampanye berakhir.
Eforia politik tidak pernah menyentuh kepentingan masyarakat secara substantif. Sebagai penggembira, masyarakat cukup menikmati itu, meskipun tidak memperbaiki keadaan hidup.
Sudahlah, jangan terlalu memuji Puan. Puan manusia biasa yang punya kelebihan dan kekurangan. Jangan mempertahankan hal yang sudah menjadi kebiasaan, sekarang memuji, setalahnya mencaci-maki.
Puan tidak anti kritik, inilah yang harus diuji bukan dipuji. Inilah yang masih perlu dibuktikan sebelum mengumbar berbagai pujian.
Kita sebagai masyarakat juga harus bisa membuang kebiasaan buruk. Mudah memuji juga mudah mencaci-maki. Memuji berlebih-lebihan, membenci apalagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H