Dalam sebuah cerita Rudy Habibie yang saya baca dari Intisari.id, ada yang menarik dari ungkapan terima kasih Rudy Habibie pada Romo Mangunwijaya sahabatnya.
Sebagaimana kita ketahui, Romo Mangun adalah Pastor bagi umat katholik, sementara Rudy Habibie sendiri adalah Seorang Muslim yang Taat, tapi Rudy Habibie berterima kasih kepada Romo Mangun yang telah mengajarinya "Berislam."
Diceritakan dari perjalanan Rudy Habibie di Jerman, adalah ketika dia masuk ke dalam Gereja Katolik, kemudian melakukan salat di sana.
"Saya tahu Tuhan, orang yang yang membuat tempat ini adalah mereka yang percaya satu Tuhan," ujarnya.
Salat yang dimaksudkan cerita diatas adalah numpang menunaikan salat disalah satu sudut gereja, dimana seperti biasanya dia selalu menumpang salat disana.
Baca juga : Eyang Habibie yang Humanis, Religius, Namun Tidak "Cinaphobia"
Karena kalau merunut dari cerita Rudy Habibie selama di Jerman, Almarhum memang sering numpang salat digereja tersebut, kebetulan didekat tempat tinggalnya tidak ada mesjid.
"Saya tidak mengganggu mereka, saya hanya ingin berdoa di tempat ini karena tidak mempunyai tempat," sambungnya.
Setelah salat berkali-kali di dalam gereja itu, Rudy Habibie bertemu dengan Romo Mangun, yang kebetulan sedang studi arsitek di Aachen Jerman.
Awalnya, Rudy berpikir bakalan kena marah dari Romo Mangun karena salat di Gereja, tapi mereka justru semakin akrab.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!