Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Belum Dilantik Jokowi-Ma'ruf Sudah Mau Diobok-obok

19 Agustus 2019   10:26 Diperbarui: 20 Agustus 2019   17:51 5350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau melihat kronologis diatas, bisa saja ada seseorang yang sebelumnya sudah merusak bedera tersebut, dan ada juga yang berusaha untuk mempengaruhi massa atau aparat, agar menegur mahasiswa Papua di Asrama tersebut.
Kenapa harus asrama Mahasiswa Papua.? 

Karena sekarang ini konflik dengan kelompok separatis di Papua sedang menghangat, dan itu bisa dijadikan pemicu untuk memancing kerusuhan besar.

Bendera negara adalah hal yang sensitif, bisa dijadikan alat untuk menyulut sentimen Kebangsaan, dan Papua digunakan untuk kepentingan tersebut. 

Pada kenyataannya isu ini hampir berhasil memancing Konflik antar etnis, itulah makanya Mahasiswa di Manokwari demo.

Satu lagi yang digunakan untuk mengobok-obok Pemerintahan Jokowi, yakni kebakaran hutan. Saat ini kabut Asap di Propinsi Jambi sudah sangat mengganggu masyarakat, padahal instruksi Jokowi sebagai Presiden sangat tegas, sanksi bagi perusahaan pembakar hutan pun sangat tegas.

Tapi kenapa kebakaran hutan tetap terjadi dan semakin meluas.? Adakah ini pun bagian dari skenario besar untuk menciptakan kekacauan.? Upaya merongrong Pemerintah secara sporadis dari berbagai sisi, bagaimana pemerintah mengatasi ya akan sangat berpengaruh terhadap situasi dan keadaan negara.

Penulis percaya kalau Badan Intelijen Negara (BIN) sudah bekerja, dalam mengantisipasi berkembangnya berbagai peristiwa tersebut diatas, juga bisa menyelidiki agenda siapa yang sedang dijalankan, adakah pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan kerusuhan paskapemilu.?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun