Bruce keluar kamar menuju pintu kamar sebelah. Pelan-pelan Bruce membuka gagang pintu, ternyata pintu tidak dikunci. Bruce membuka pintu perlahan-lahan, dia mengintip menuju arah suara senandung yang didengarnya. Bruce melihat seorang gadis yang sedang bermain lampu-lampu diatas tempat tidur sambil terus bersenandung.
Bruce kembali kekamarnya untuk mengambil kamera, lampu kamar Bruce berkedip-kedip hidup mati. Bruce merogoh tas kameranya dan mengambil sebuah kamera foto wartawannya, kembali menuju kamar sebelah. Bruce kembali mengintip kedalam kamar, baru saja mau melongok kedalam, tiba-tiba seekor kelelawar yang cukup besar merangsek kearah pintu yang terbuka, Bruce segera masuk, kamar itu kosong. Bruce terus masuk mencari tahu, kamar yang begitu temaram membuat Bruce ragu untuk terus masuk, Bruce kembali keluar kamar.
Bruce Berlari kearah tangga, menuruni tangga yang mulai rapuh tersebut secara perlahan. Sampai dibawah, Bruce menuju meja resepsionis, namun tidak ada satu orang pun disana. Bruce semakin panik, ada perasaan aneh mulai menghinggap dalam pikirannya, dia menuju keluar losmen, kearah jalan didepan losmen. Suasana begitu sepi dan gelap. Tidak Ada satupun orang yang lewat.
Bruce terus berlari kearah jalan yang menuju perumahan penduduk. Seorang bapak yang baru keluar dari sebuah mushalla dihampiri Bruce.
"Maaf Pak..Saya mau Tanya.."
"Ya Ada apa.."
"Bapak tahu Losmen yang ada diujung Desa sana.."
"Gak Ada Losmen didesa sini den.."
"Loh Pak Saya sendiri ketemu sama penjaganya dan Saya diantar kekamar yang saya Sewa.."
"Aden salah barangkali.."
Belum sempat Bruce menjawab, bapak itu ngeloyor pergi. Bruce berusaha untuk memanggil bapak tersebut, tapi bapak itu sudah menghilang. Bruce benar-benar frustasi..dia merasa tersasar didesa siluman.