Terbuat dari apa hati Amien Rais, pura-pura tidak tahu atau memang belagak tidak tahu. Seperti gak ada habisnya dia mencari-cari kesalahan Jokowi, seakan-akan semua persoalan yang terjadi diseputar Pemilu adalah kesalahan Jokowi.
Amien Rais menuding KPU sebagai alat politik yang diciptakan oleh Petahana Jokowi. Gak mungkin Mantan Ketua MPR gak ngerti kalau Komisioner KPU itu dipilih melalui uji kelayakan oleh DPR, dan itu tanpa campur tangan Pemerintah.Â
Seperti yang disampaikannya dalam diskusi dugaan kecurangan Pemilu 2019 di Seknas Prabowo-Sandi.
"KPU itu makhluk politik buatan pemerintah petahana. Jadi KPU itu kita seperti orang yang enggak tahu masalah," kata Amien Rais di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5).
Jelas pernyataan Amien Rais ini ngawur, meskipun mungkin diaminkan oleh peserta diskusi tersebut. Tudingan tersebut tidak mendasar sama sekali. Justeru masyarakat mencurigai kalau ada sebagian dari komisioner KPU justeru titipan dari Partai politik Koalisi Prabowo-Sandi.
Meskipun demikian pendukung kubu Jokowi-Ma'ruf tetap berpikir positif terhadap KPU, sedikitpun tidak ingin merusak independensi KPU. Semestinya Amien Rais berbahagia, karena ada orang-orang titipan Partai Koalisinya sebagai komisioner KPU. Atau mungkin Karena mereka tidak bisa diajak kompromi akhirnya Amien Rais menuding Jokowi.?
Sudah mau memasuki Bulan Ramadhan, Amien Rais masih saja menebar fitnah dan kebencian. Seharusnya sebagai Mantan Pengurus Muhamadyah, Amien Rais bisa memberikan teladan yang baik bagi masyarakat, bukan malah berusaha menciptakan kegaduhan politik.
Kurang apa coba gelar intlektual seorang Amien Rais, sebagai Ulama, Guru Besar, Mantan Ketua MPR, dan Mantan Pimpinan Muhamadyah, yang merupakan Ormas Islam yang terbesar di Indonesia, oh ya satu lagi, Dewan Pengaraha Partai Amanat Nasional, kurang apa coba.
Sebagai seorang tokoh masyarakat harusnya menjadi panutan, bukan malah pencipta kegaduhan. Sangat tidak seimbang dengan intlektual dan kepribadian Islam yang dimiliki. Seharusnya mampu membuat bangsa ini Tenang dan damai.
Amien menilai KPU digunakan untuk memenangkan atasannya, dalam hal ini capres petahana. Tudingan Amien juga tak berhenti di situ, usai petahana, ia menuding hal yang lebih 'atas' dari petahana.
"Jadi KPU adalah tentu dibuat untuk yang menang di atasnya, atasnya lagi. Ketemunya nanti siapa lagi kalau bukan, ya itulah. Nama enggak usah disebut," kata Amien.
Seperti itulah karakteristik Amien Rais, dia selalu ingin menempatkan dirinya sebagai titik perhatian masyarakat dengan berbagai ulah yang dilakukannya. Amien juga mengaku sudah menyiapkan sebuah kejutan, seperti yang dikatakannya,
"Jadi saya selama ini mendapat laporan tidak utuh, tetapi semakin lama semakin berbahaya. Jadi Insyaallah pada saatnya akan ada element of surprise, kejutan, tunggu tanggal mainnya," kata Amien.
Puncak dari semua tudingan itu tetap saja bermuara pada keinginannya melakukan People Power, sudah bisa diduga target dari keinginannya tersebut mendapatkan kekuasaan dengan secara Paksa, dan cara itu dianggapnya tetap konstitusional.
Sumber : Kumparan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI